Aku memang bukan manusia yang sempurna
Aku juga bukan bukanlah sosok yang serba bisa dan serba ada
Aku bukanlah lelaki pandai seperti Einstein
Aku bukanlah pria tampan seperti Arjuna
Aku juga bukanlah lelaki kaya seperti Onasis
Aku hanyalah seseorang yang biasa biasa saja
Namun tak bisakah kau melihat
Tak bisa pulakah kau mencoba
Tuk merasakan ku kan menjadikanmu yang terbaik
Menjadikanmu wujud terindah dalam istana hatiku
Menjadikanmu sosok yang sempurna di atas tahta sukmaku
Menjadikanmu wanita tercantik dalam singgasana mega jiwaku
Tak pantaskah diriku mencintaimu
Tak pantaskah dirimu jatuh cinta kepadaku
Meski ku tau ku tak sempurna
Meski ku tau ku tak berdaya tanpa kuasa
Dibandingkan Sang Arjuna, Einstein maupun Onasis
Namun dengan ketulusan Cinta yang ada di hatiku
Ku rasa ku layak tuk mendapatkan Cinta yang ku damba.
Selasa, 23 Agustus 2011
Tlah Terluka Oleh Cinta
Tangisku malam ini bukanlah tangis Rindu
Tangisku di saat Sang Malam beringsut menjelang Sang Pagi
Bukanlah Tangis Syahdu karena haru birunya Cinta Biru
Namun tangisku di saat gelap kelamnya Sang Malam
Adalah tangis haru akan Luka Cinta di hati para Sahabatku
Tangis pilu jeritan jantung kalbuku yang berurai Air Mata Darah
Membasahi kembali tanah bumi Cintaku
Aku memang bukan Sang Peramal Cinta
Aku hanyalah seonggok daging yang mempunyai jiwa
Aku hanyalah Sang Pemilik Hati yang punya Rasa
Maka Jika kau tanya akan Luka Cinta
Maka di Jantungku penuh dengan tanda tandanya
Maka Jangan Kau tanya mengapa ku dapat membaca Luka di hatimu
Karena ku tau betapa perih pedihnya yang tlah ku rasa.
Tangisku di saat Sang Malam beringsut menjelang Sang Pagi
Bukanlah Tangis Syahdu karena haru birunya Cinta Biru
Namun tangisku di saat gelap kelamnya Sang Malam
Adalah tangis haru akan Luka Cinta di hati para Sahabatku
Tangis pilu jeritan jantung kalbuku yang berurai Air Mata Darah
Membasahi kembali tanah bumi Cintaku
Aku memang bukan Sang Peramal Cinta
Aku hanyalah seonggok daging yang mempunyai jiwa
Aku hanyalah Sang Pemilik Hati yang punya Rasa
Maka Jika kau tanya akan Luka Cinta
Maka di Jantungku penuh dengan tanda tandanya
Maka Jangan Kau tanya mengapa ku dapat membaca Luka di hatimu
Karena ku tau betapa perih pedihnya yang tlah ku rasa.
Senin, 22 Agustus 2011
Sepi
Di kesepian malam aku sendiri
Fikiran menerawang menjelajah angkasa
Ingin rasanya kubuka semua tabir gelap
Sehingga bisa kunikmati indahnya rembulan
Beserta gemerlapnya selaksa bintang
Semilir angin berhembus perlahan-lahan
Seolah tak ingin mengusikku dari lamunan
Pucuk-pucuk daun menari penuh kemesraan
Seakan tiada bosan untuk selalu menghibur
Semua gundah dan keresahan hatiku
Ketika malam semakin larut
Aku sadari akan kesendirianku
Semuanya memang penuh ketidakpastian
Kecuali…. Bisa kunikmati sisa hidup ini
Dengan cinta dan kasih sayang
Dimana semuanya serba tulus
Dimana semuanya serba ikhlas
Dimana semuanya penuh kerelaan
Tanpa pamrih dan pengharapan.
Minggu, 21 Agustus 2011
Menyesal Tiada Akhir
Terhunjam jantungku
Tertusuk relung kalbuku
Tercabik cabik sukmaku
Terobek robek robek dadaku
Tersayat sayat dinding hatiku
Terbelenggu jiwaku karena Kecemburuan akan Cinta
Duhai Sang Dewa Asmara
Kenapa kau biarkan Sang Dewi Cintamu membabi buta
Cemburu tanpa membuka mata terhadap siapa
Kenapa kau hanya duduk termangu ketika Cinta harus diperebutkan
Kenapa Kau harus tunduk terdiam saat Cinta harus saling menyakiti
Sungguh remuk redam rasa hatiku
Sungguh menangis darah mata sukma jiwaku
Ketika melihat mereka terluka akibat Kecemburuan akan Cinta.
Tertusuk relung kalbuku
Tercabik cabik sukmaku
Terobek robek robek dadaku
Tersayat sayat dinding hatiku
Terbelenggu jiwaku karena Kecemburuan akan Cinta
Duhai Sang Dewa Asmara
Kenapa kau biarkan Sang Dewi Cintamu membabi buta
Cemburu tanpa membuka mata terhadap siapa
Kenapa kau hanya duduk termangu ketika Cinta harus diperebutkan
Kenapa Kau harus tunduk terdiam saat Cinta harus saling menyakiti
Sungguh remuk redam rasa hatiku
Sungguh menangis darah mata sukma jiwaku
Ketika melihat mereka terluka akibat Kecemburuan akan Cinta.
Jumat, 19 Agustus 2011
Mengharap Lentera Hatimu Hadir Menerangi Jiwa
Dalam sunyinya hati dalam gelapnya malam
Saat temaram lampu jiwaku mulai redup
Saat senyap kelamnya hatiku terseret hempasan sang sedih
Sungguh ku merindu lentera kasihmu
Hadir tuk menerangi kehampaan kalbuku
Sungguh ku berharap cahaya cintamu
Hadir tuk menyinari gulitanya bilik bilik sukmaku
Dalam menanti asa cinta dan kerinduanku padamu
Dalam meredam gejolak hasrat kasihku untukmu
Duhai Sang Kekasih Idamanku
Ai Mis Yu
Saat temaram lampu jiwaku mulai redup
Saat senyap kelamnya hatiku terseret hempasan sang sedih
Sungguh ku merindu lentera kasihmu
Hadir tuk menerangi kehampaan kalbuku
Sungguh ku berharap cahaya cintamu
Hadir tuk menyinari gulitanya bilik bilik sukmaku
Dalam menanti asa cinta dan kerinduanku padamu
Dalam meredam gejolak hasrat kasihku untukmu
Duhai Sang Kekasih Idamanku
Ai Mis Yu
Kamis, 18 Agustus 2011
Menanti Sang Jelita Malam
Ketika Sang Malam beringsut menggapai Sang Pagi
Meski di saat ini Sang Rembulan masih berduka muram di balik awan kelam
Dan Cakrawalapun merintis dalam dekapan Sang Malam
Yang seolah takkan pernah mau melepaskannya
Hingga Sang Fajarpun memaksa menjemputnya
Ku berdiri di tengah wajahmu Wahai Sang Dewi Cinta
Melalui Wajah Sang Rembulanmu ku menengadahkan wajahku
Ku berharap dengan sejuta asa impian ku akan Cinta yang ku damba
Ku bermohon dengan segenap ketulusan ku padamu
Tuk mengabulkan setitik harapan ku akan hadirnya dia di sisi ku
Dengan membawa Lentera Kasih yang kan menerangi gelap gulitanya bilik relung kalbuku
Wahai Sang Dewi Cinta
Jadikanlah dia Sang Jelita ku
Yang kan datang bersama Sukma Sejatimu
Dengan wajah dan aura keanggunan mu
Dengan pesona dan kharisma kecantikan mu
Aku kan selalu menunggu mu hadir dalam peluk mesra Cinta ku.
Meski di saat ini Sang Rembulan masih berduka muram di balik awan kelam
Dan Cakrawalapun merintis dalam dekapan Sang Malam
Yang seolah takkan pernah mau melepaskannya
Hingga Sang Fajarpun memaksa menjemputnya
Ku berdiri di tengah wajahmu Wahai Sang Dewi Cinta
Melalui Wajah Sang Rembulanmu ku menengadahkan wajahku
Ku berharap dengan sejuta asa impian ku akan Cinta yang ku damba
Ku bermohon dengan segenap ketulusan ku padamu
Tuk mengabulkan setitik harapan ku akan hadirnya dia di sisi ku
Dengan membawa Lentera Kasih yang kan menerangi gelap gulitanya bilik relung kalbuku
Wahai Sang Dewi Cinta
Jadikanlah dia Sang Jelita ku
Yang kan datang bersama Sukma Sejatimu
Dengan wajah dan aura keanggunan mu
Dengan pesona dan kharisma kecantikan mu
Aku kan selalu menunggu mu hadir dalam peluk mesra Cinta ku.
Senin, 15 Agustus 2011
Malam Minggu Bernyanyi Buat Sang Kekasih
Malam ini ku sangat berhasrat
Ku ingin memainkan sebuah lagu Rindu
Kan ku petik dawai dawai asmara ku
Yang terbujur antara langit dan bumi
Yang terbentang antara ufuk timur dan ufuk barat
Kan ku alunkan nada nada kerinduan penuh syahdu
Teriring tarian angin surga yang ku panggil untuk mu
Duhai Kekasih hati ku
Telah ku panggil seribu bidadari tuk menghibur mu
Telah ku mohonkan agar makanan dan minuman dari Nirwana
Tuk diturunkan ke bumi buat sajian untuk mu
Dengarkanlah musik indah ku
Dengarkanlah nyanyian Cinta ku
Peluk dekaplah diri ku malam ini
Dalam buaian penuh kasih dari mu.
Ku ingin memainkan sebuah lagu Rindu
Kan ku petik dawai dawai asmara ku
Yang terbujur antara langit dan bumi
Yang terbentang antara ufuk timur dan ufuk barat
Kan ku alunkan nada nada kerinduan penuh syahdu
Teriring tarian angin surga yang ku panggil untuk mu
Duhai Kekasih hati ku
Telah ku panggil seribu bidadari tuk menghibur mu
Telah ku mohonkan agar makanan dan minuman dari Nirwana
Tuk diturunkan ke bumi buat sajian untuk mu
Dengarkanlah musik indah ku
Dengarkanlah nyanyian Cinta ku
Peluk dekaplah diri ku malam ini
Dalam buaian penuh kasih dari mu.
Sedang Sepi Sendiri Dalam Rindu
Kesendirianku terasa beku
Api nerakapun terasa tak kan mampu
Tuk melelehkan besarnya hasrat rinduku
Angin surgawi yang membuai anganku
Terasa bak Sang Bayu lewat yang tak hinggap menetap di kalbuku
Duhai Sang Dewi Cinta
Adakah secercah sinar bintang kan menerangi
Gelap gulitanya ruang ruang relungku
Adakah setitik sinar Sang Rembulam
Mampu memberi sebuah harap buat lentera cintaku
Dalam sepinya hatiku yang sedang merindumu.
Api nerakapun terasa tak kan mampu
Tuk melelehkan besarnya hasrat rinduku
Angin surgawi yang membuai anganku
Terasa bak Sang Bayu lewat yang tak hinggap menetap di kalbuku
Duhai Sang Dewi Cinta
Adakah secercah sinar bintang kan menerangi
Gelap gulitanya ruang ruang relungku
Adakah setitik sinar Sang Rembulam
Mampu memberi sebuah harap buat lentera cintaku
Dalam sepinya hatiku yang sedang merindumu.
Minggu, 14 Agustus 2011
MENGERTIKAH KAMU
Keraguan masih tersimpan dibenakmu
Di satu sisi masih adakah tempat berteduhku dihatimu
Merekapun ada disampingmu
Selalu temanimu dari segala pedih dijiwamu
Apa aku mampu merengkuh rindumu utuh untuk hatiku
Kelap_kelip kulihat bintang yg bernyanyi
Seakan bahagia mereka dari sisi ke lain sisi
Karena rembulan slalu menaungi
Dimanakah pangeran hatiku
Aku ingin tidur di pangkuanmu
Untuk mengadu akan beban hati yg tlah lalu
Dan sandarkanlah aku dibahumu
Agar aku terlelap dalam belaian mesra
Peluk rindumu kepadaku
(hanya untukku)
Di satu sisi masih adakah tempat berteduhku dihatimu
Merekapun ada disampingmu
Selalu temanimu dari segala pedih dijiwamu
Apa aku mampu merengkuh rindumu utuh untuk hatiku
Kelap_kelip kulihat bintang yg bernyanyi
Seakan bahagia mereka dari sisi ke lain sisi
Karena rembulan slalu menaungi
Dimanakah pangeran hatiku
Aku ingin tidur di pangkuanmu
Untuk mengadu akan beban hati yg tlah lalu
Dan sandarkanlah aku dibahumu
Agar aku terlelap dalam belaian mesra
Peluk rindumu kepadaku
(hanya untukku)
Sabtu, 13 Agustus 2011
Hening
Hening, tak ada suara suara yg mampir di telingaku..
Seolah kesunyian ini menelan segala yg ada di sekitarku..
Aku terbaring di tengah kegelapan..
Di sebuah ruangan yang selalu menjadi saksi atas setiap perbuatan..
Sering aku membayangkan diri ini melayang..
Menuju ke sebuah pantai yg sepi..
Disana hanya ada aku sendiri, dan bayangan suram tubuhku di pasir putih berkat sinar rembulan..
Terdengar riuh suara ombak yg tak lelah lelahnya baku hantam dari hari ke hari..
Berlomba lomba menepikan buihnya di ujung bumi..
Malam, kini aku tau alasan kenapa kau ada..
Kenapa kau hadir setelah pagi, siang, dan sore..
Malam adalah tempat mengadu..
Tempat kita mencari jawaban..
Bangkit, dan renungkanlah..
Apa saja yg telah kita lakukan hari ini..
Dan saat kau berhasil menemukan jawabannya..
Nikmatilah malammu..
Jadikan jawabanmu untuk bekal mengarungi hari esok.
Malam Minggu Bernyanyi Buat Sang Kekasih
Malam ini ku sangat berhasrat
Ku ingin memainkan sebuah lagu Rindu
Kan ku petik dawai dawai asmara ku
Yang terbujur antara langit dan bumi
Yang terbentang antara ufuk timur dan ufuk barat
Kan ku alunkan nada nada kerinduan penuh syahdu
Teriring tarian angin surga yang ku panggil untuk mu
Duhai Kekasih hati ku
Telah ku panggil seribu bidadari tuk menghibur mu
Telah ku mohonkan agar makanan dan minuman dari Nirwana
Tuk diturunkan ke bumi buat sajian untuk mu
Dengarkanlah musik indah ku
Dengarkanlah nyanyian Cinta ku
Peluk dekaplah diri ku malam ini
Dalam buaian penuh kasih dari mu
Ku ingin memainkan sebuah lagu Rindu
Kan ku petik dawai dawai asmara ku
Yang terbujur antara langit dan bumi
Yang terbentang antara ufuk timur dan ufuk barat
Kan ku alunkan nada nada kerinduan penuh syahdu
Teriring tarian angin surga yang ku panggil untuk mu
Duhai Kekasih hati ku
Telah ku panggil seribu bidadari tuk menghibur mu
Telah ku mohonkan agar makanan dan minuman dari Nirwana
Tuk diturunkan ke bumi buat sajian untuk mu
Dengarkanlah musik indah ku
Dengarkanlah nyanyian Cinta ku
Peluk dekaplah diri ku malam ini
Dalam buaian penuh kasih dari mu
Yang Tak Pernah Takut Akan Luka Cinta
Setiap tetes darah yang keluar dari luka di dada ku
Telah kuberikan untuk kisah ku
Setiap rintih dan jeritan yang keluar dari bibir ku
Telah kuberikan untuk pengorbanan cinta ku
Kadang apa yang kau lihat memang tak sama
Dalam luka berdarah ku ini
Sesungguhnya bahagia dalam hatiku
Mungkin justru saat ku tersenyum
Sungguh dalam hati ku sedang diliputi tangis duka yang merana
Maka tusuk dan hunjamkan pedang cintamu di dada ku
Jika memang itu yang kan membuat mu bahagia
Dan membuat hati ku pun kan tersenyum untuk mu
Iris dan sayatlah hati ku dengan sembilu tajam mu
Jika memang itu yang akan membuat mu riang gembira
Dan membuat hati ku dalam rasa suka cita
Cinta memang sebuah misteria
Hadirnya penuh tanda tanya
Datangnya penuh dengan kejutan nyata
Meski hanya tampak semu belaka
Namun akhirnya kan membawa bahagia
Abadilah Cinta untuk selamanya
Telah kuberikan untuk kisah ku
Setiap rintih dan jeritan yang keluar dari bibir ku
Telah kuberikan untuk pengorbanan cinta ku
Kadang apa yang kau lihat memang tak sama
Dalam luka berdarah ku ini
Sesungguhnya bahagia dalam hatiku
Mungkin justru saat ku tersenyum
Sungguh dalam hati ku sedang diliputi tangis duka yang merana
Maka tusuk dan hunjamkan pedang cintamu di dada ku
Jika memang itu yang kan membuat mu bahagia
Dan membuat hati ku pun kan tersenyum untuk mu
Iris dan sayatlah hati ku dengan sembilu tajam mu
Jika memang itu yang akan membuat mu riang gembira
Dan membuat hati ku dalam rasa suka cita
Cinta memang sebuah misteria
Hadirnya penuh tanda tanya
Datangnya penuh dengan kejutan nyata
Meski hanya tampak semu belaka
Namun akhirnya kan membawa bahagia
Abadilah Cinta untuk selamanya
Selalu Merindumu
Sesaat ku pejamkan mataku
Di bawah gemerlap Sang Bintang
Di dalam buaian mesra Sang Bayu
Di dalam dekapan hangat sinar Sang Rembulan malam
Aku teringat akan dirimu Wahai Kekasihku
Tiadakah terfikir dalam benakmu
Tuk sekejap mengingat ku
Tiadakah terlintas dalam hatimu
Tuk sekedar memangil namaku
Tiadakah terbersit dalam anganmu
Tuk merengkuh kenangan indah bersamaku
Duhai Sang Kekasih Pujaan Hati
Seribu kali ku pandang wajahmu
Seribu kali pula ku sebut namamu
Meski hanya lewat lukisan angin
Meski hanya lewat desahan nafas Sang Dewi Cinta
Saat saat terindah hanya antara kau dan aku
Ku kan selalu merindu hadirmu sampai akhir masaku
Di bawah gemerlap Sang Bintang
Di dalam buaian mesra Sang Bayu
Di dalam dekapan hangat sinar Sang Rembulan malam
Aku teringat akan dirimu Wahai Kekasihku
Tiadakah terfikir dalam benakmu
Tuk sekejap mengingat ku
Tiadakah terlintas dalam hatimu
Tuk sekedar memangil namaku
Tiadakah terbersit dalam anganmu
Tuk merengkuh kenangan indah bersamaku
Duhai Sang Kekasih Pujaan Hati
Seribu kali ku pandang wajahmu
Seribu kali pula ku sebut namamu
Meski hanya lewat lukisan angin
Meski hanya lewat desahan nafas Sang Dewi Cinta
Saat saat terindah hanya antara kau dan aku
Ku kan selalu merindu hadirmu sampai akhir masaku
Aku bagai musyafir untuk mencari sebuah cinta......
" apakah engkau tak mendengar.......
" Desiran pasir di padang tandus yg tersapu angin.......
"tertiup alang-alang yg bergoyang........
" Seakan-akan menyurhku untuk brhenti dan terdiam.......
" Sekedar pemikiran hati yg tak pernah tau arah tujuan.........
"terkisah diantara nyanyian burung....
" Tapi dikala keyakinanku datang hanya sekedar sebuah pemikiran jiwa.......
" Tentang cnta yg tak bisa ku duga.....
" Melalui jalan yg indah ku titipkan ....
"tergoda dan masa ..dan dapatkah selamanya kita brsama .......
"benarkah engkau mencintaiku".....¤~
" Desiran pasir di padang tandus yg tersapu angin.......
"tertiup alang-alang yg bergoyang........
" Seakan-akan menyurhku untuk brhenti dan terdiam.......
" Sekedar pemikiran hati yg tak pernah tau arah tujuan.........
"terkisah diantara nyanyian burung....
" Tapi dikala keyakinanku datang hanya sekedar sebuah pemikiran jiwa.......
" Tentang cnta yg tak bisa ku duga.....
" Melalui jalan yg indah ku titipkan ....
"tergoda dan masa ..dan dapatkah selamanya kita brsama .......
"benarkah engkau mencintaiku".....¤~
Selasa, 09 Agustus 2011
Menuai Harapan
Terbesit bayangan ayu wajahmu
Terbias cinta dan kasih putih
Seketika rindu merajam
meluruhkan hati tak tertahankan hasrat ingin berjumpa
Menabur mimpi menuai harapan
berharap kau jadi milikku selamanya
Tak dapat disangkal lagi
Engkau memang untukku
Biarlah badai melanda cinta kita
Berbekal percaya kita mampu lewati
Menuju kebahagiaan sejati
Yang selalu kita rindukan
Hadirmu adalah awal dari kehidupanku.......
kehidupa n yang berbeda,kehidupan yang aq damba....
cintamu adalah anugrah bagiku....
cinta yang aq impikan,cinta yang buat aq bahagia....
tiap kata yang terucap dari bi2rmu adalah kebahagian buatq....
kasih sayang dan perhatianmu adalah penerang hidupku..
ku ukir namamu diatas permadaniku karena hanya namamu yang selalu ada dalam hatiku...
karena aq selalu mencintaimu untuk selamanya...
Terbias cinta dan kasih putih
Seketika rindu merajam
meluruhkan hati tak tertahankan hasrat ingin berjumpa
Menabur mimpi menuai harapan
berharap kau jadi milikku selamanya
Tak dapat disangkal lagi
Engkau memang untukku
Biarlah badai melanda cinta kita
Berbekal percaya kita mampu lewati
Menuju kebahagiaan sejati
Yang selalu kita rindukan
Hadirmu adalah awal dari kehidupanku.......
kehidupa
cintamu adalah anugrah bagiku....
cinta yang aq impikan,cinta yang buat aq bahagia....
tiap kata yang terucap dari bi2rmu adalah kebahagian buatq....
kasih sayang dan perhatianmu adalah penerang hidupku..
ku ukir namamu diatas permadaniku karena hanya namamu yang selalu ada dalam hatiku...
karena aq selalu mencintaimu untuk selamanya...
Cinta
kalau kau tanya apa itu cinta
lihatlah dimataku
cinta telah meninggalkan jejak cahaya disana
kalau kau tanya kenapa bisa begitu
jawabnya adalah kamu
kalau masih ada pertanyaan kenapa harus kamu
terus terang..
aku tak tahu
karena kata-kata
tak sanggup lagi menenyampaikan isyarat hatiku
Saat Terindah..
adalah Saat Mengenal Dan Memiliki Dirimu..
Yang Kuinginkan Sekarang
Hanyalah Slalu Dapat Disisimu
Dan Memandangmu
Dengan Segala Perasaanku..
lihatlah dimataku
cinta telah meninggalkan jejak cahaya disana
kalau kau tanya kenapa bisa begitu
jawabnya adalah kamu
kalau masih ada pertanyaan kenapa harus kamu
terus terang..
aku tak tahu
karena kata-kata
tak sanggup lagi menenyampaikan isyarat hatiku
Saat Terindah..
adalah Saat Mengenal Dan Memiliki Dirimu..
Yang Kuinginkan Sekarang
Hanyalah Slalu Dapat Disisimu
Dan Memandangmu
Dengan Segala Perasaanku..
Rasa
Tersenyumlah saat kau mengingatku...
Karena saat itu aku sangat merindukanmu
Dan menangislah saat kau merindukanku..
Karena saat itu aku sedang tak ada di sampingmu
Tetapi pejamkanlah mata indahmu itu...
Karena saat itu akan terasa ada aku dekat sekali di sisimu
Karena aku kan selalu ada di hatimu untuk selamanya
Kenangan indah bersama kan selalu bersemayam dalam ingatan kita
Kan selalu terpancar keindahan cinta saat hati bertaut hati... rasa bertaut rasa...
cinta menyatu dalam samudera cinta.......
Karena saat itu aku sangat merindukanmu
Dan menangislah saat kau merindukanku..
Karena saat itu aku sedang tak ada di sampingmu
Tetapi pejamkanlah mata indahmu itu...
Karena saat itu akan terasa ada aku dekat sekali di sisimu
Karena aku kan selalu ada di hatimu untuk selamanya
Kenangan indah bersama kan selalu bersemayam dalam ingatan kita
Kan selalu terpancar keindahan cinta saat hati bertaut hati... rasa bertaut rasa...
cinta menyatu dalam samudera cinta.......
Ikuti Kata Hatimu
Apabila cinta memberi isyarat kepadamu, ikutilah dia,
Walau jalannya sukar dan curam.
Dan pabila sayapnva memelukmu menyerahlah kepadanya.
Walau pedang tersembunyi di antara ujung-ujung sayapnya bisa melukaimu.
Dan kalau dia bicara padamu percayalah padanya.
Walau suaranya bisa membuyarkan mimpi-mimpimu bagai angin utara mengobrak-abrik taman.
Karena sebagaimana cinta memahkotai engkau, demikian pula dia kan menyalibmu.
Dan bilamana ia diam, hatimu tiada ‘kan henti mencoba merangkum bahasa hatinya; karena tanpa ungkapan kata, dalam rangkuman Cinta, segala pikiran, hasrat, dan keinginan terlahirkan bersama dengan sukacita yang utuh, pun tiada terkirakan.
Walau jalannya sukar dan curam.
Dan pabila sayapnva memelukmu menyerahlah kepadanya.
Walau pedang tersembunyi di antara ujung-ujung sayapnya bisa melukaimu.
Dan kalau dia bicara padamu percayalah padanya.
Walau suaranya bisa membuyarkan mimpi-mimpimu bagai angin utara mengobrak-abrik taman.
Karena sebagaimana cinta memahkotai engkau, demikian pula dia kan menyalibmu.
Dan bilamana ia diam, hatimu tiada ‘kan henti mencoba merangkum bahasa hatinya; karena tanpa ungkapan kata, dalam rangkuman Cinta, segala pikiran, hasrat, dan keinginan terlahirkan bersama dengan sukacita yang utuh, pun tiada terkirakan.
Rapuh
Air mataku menetes satu demi satu...
Air mataku tak terbendung menahan sesaknya dada terhimpit oleh kerinduanku yang sangat....
Air mataku mengalir mencari tembusnya wajah Sang Pujaan hatiku...
Wahai langit .... Tanyakan pada-Nya Mengapa Dia menciptakan sekeping hati ini ....
Begitu rapuh dan mudah terluka ....
Saat dihadapkan dengan duri-duri cinta Begitu kuat dan kokoh ....
Saat berselimut cinta dan asa ....
Mengapa Dia menciptakan rasa sayang dan rindu di dalam hati ini ....
Mengisi kekosongan di dalamnya Menyisakan kegelisahan akan sosok sang kekasih Menimbulkan segudang tanya ....
Menghimpun berjuta asa ....
Memberikan semangat juga meninggalkan kepedihan yang tak terkira .... Mengapa Dia menciptakan kegelisahan dalam jiwa ....
Menghimpit bayangan ....
Menyesakkan dada ....
Tak berdaya melawan gejolak yang menerpa ....
Wahai ilalang ....
Pernahkan kau merasakan rasa yang begitu menyiksa ini ? Mengapa kau hanya diam ....
Katakan padaku ....
Sebuah kata yang bisa meredam gejolak jiwa ini ....
Sesuatu yang dibutuhkan raga ini ....
Sebagai pengobat rasa sakit yang tak terkendali ....
Air mataku tak terbendung menahan sesaknya dada terhimpit oleh kerinduanku yang sangat....
Air mataku mengalir mencari tembusnya wajah Sang Pujaan hatiku...
Wahai langit .... Tanyakan pada-Nya Mengapa Dia menciptakan sekeping hati ini ....
Begitu rapuh dan mudah terluka ....
Saat dihadapkan dengan duri-duri cinta Begitu kuat dan kokoh ....
Saat berselimut cinta dan asa ....
Mengapa Dia menciptakan rasa sayang dan rindu di dalam hati ini ....
Mengisi kekosongan di dalamnya Menyisakan kegelisahan akan sosok sang kekasih Menimbulkan segudang tanya ....
Menghimpun berjuta asa ....
Memberikan semangat juga meninggalkan kepedihan yang tak terkira .... Mengapa Dia menciptakan kegelisahan dalam jiwa ....
Menghimpit bayangan ....
Menyesakkan dada ....
Tak berdaya melawan gejolak yang menerpa ....
Wahai ilalang ....
Pernahkan kau merasakan rasa yang begitu menyiksa ini ? Mengapa kau hanya diam ....
Katakan padaku ....
Sebuah kata yang bisa meredam gejolak jiwa ini ....
Sesuatu yang dibutuhkan raga ini ....
Sebagai pengobat rasa sakit yang tak terkendali ....
Saat Kumencintaimu
Saat Kumencintaimu ........
Wahai Sang Kekasih Sandaran Hatiku............
Sesungguhnya..........
Bukanlah bagaimana aku melupakanmu .........
melainkan bagaimana aku memafkanmu..........
Bukanlah bagaimana aku mendengarkanmu..........
melainkan bagaimana aku mengerti akan dirimu..........
Bukanlah apa yang aku lihat tentang kekuranganmu..........
melainkan apa yang aku rasakan tentang kelebihan..........
dan segala kebaikan kebaikan yang ada dalam dirimu.........
Bukanlah bagaimana aku melepaskanmu ...........
melainkan bagaimana aku bertahan terhadapmu............
Ketika Cintaku Tulus.......
Aku yakin......
meskipun kalah.....
Aku kan tetap menang.....
hanya karena aku berbahagia dapat mencintaimu.....
Lebih dari aku mencintai diriku sendiri........
Ku kan berjuang demi cintaku untuk cintamu......
Itulah Cinta Sejatiku........
Karena bagiku.......
Lebih baik menunggumu karena kau yang kuinginkan......
Daripada berjalan bersama orang "yang tersedia".......
Wahai Sang Penggila Cinta............
Ketahuilah..............
Bahwa Cinta adalah sebuah lingkaran setan yang dipenuhi oleh malaikat,
Bahwa Cinta adalah sebuah ketidak sengajaan yang diciptakan semesta,
Dan bahwa Cinta adalah sesuatu yang akan kau dapatkan ketika kamu layak mendapatkannya,
Berjuang demi cinta bukan berarti mencari dan mengemis cinta
Ingatlah.......
Bahwa diluar sana masih banyak orang yang akan memberimu cinta
tanpa harus kau minta....
Tangisku malam hari tadi.......
Kuyakin kan menembus jantung hati Sang Kekasih Pujaan Hatiku....
Wahai Sang Fajar yang telah membuka pintu dunia.....
Sampaikanlah jeritan hatiku ini padanya.......
Wahai Sang angkasa.......
Sebarkanlah kabar cintaku ini padany...........
Wahai Sang Kekasih Sandaran Hatiku............
Sesungguhnya..........
Bukanlah bagaimana aku melupakanmu .........
melainkan bagaimana aku memafkanmu..........
Bukanlah bagaimana aku mendengarkanmu..........
melainkan bagaimana aku mengerti akan dirimu..........
Bukanlah apa yang aku lihat tentang kekuranganmu..........
melainkan apa yang aku rasakan tentang kelebihan..........
dan segala kebaikan kebaikan yang ada dalam dirimu.........
Bukanlah bagaimana aku melepaskanmu ...........
melainkan bagaimana aku bertahan terhadapmu............
Ketika Cintaku Tulus.......
Aku yakin......
meskipun kalah.....
Aku kan tetap menang.....
hanya karena aku berbahagia dapat mencintaimu.....
Lebih dari aku mencintai diriku sendiri........
Ku kan berjuang demi cintaku untuk cintamu......
Itulah Cinta Sejatiku........
Karena bagiku.......
Lebih baik menunggumu karena kau yang kuinginkan......
Daripada berjalan bersama orang "yang tersedia".......
Wahai Sang Penggila Cinta............
Ketahuilah..............
Bahwa Cinta adalah sebuah lingkaran setan yang dipenuhi oleh malaikat,
Bahwa Cinta adalah sebuah ketidak sengajaan yang diciptakan semesta,
Dan bahwa Cinta adalah sesuatu yang akan kau dapatkan ketika kamu layak mendapatkannya,
Berjuang demi cinta bukan berarti mencari dan mengemis cinta
Ingatlah.......
Bahwa diluar sana masih banyak orang yang akan memberimu cinta
tanpa harus kau minta....
Tangisku malam hari tadi.......
Kuyakin kan menembus jantung hati Sang Kekasih Pujaan Hatiku....
Wahai Sang Fajar yang telah membuka pintu dunia.....
Sampaikanlah jeritan hatiku ini padanya.......
Wahai Sang angkasa.......
Sebarkanlah kabar cintaku ini padany...........
Rindu Mendalam
Gemericik hujan dan nyanyian jangkerik yang memilukan
yang berbunyi dari balik dinding kamarku
sadarkan diriku dari lamunan panjang
tak terasa malam kini semakin larut hingga menyongsong fajar
dan hingga kinipun ku masih terjaga
sayang kau di mana aku ingin bersama
aku butuh semua untuk tepiskan rindu
mungkinkah kau di sana merasa yang sama
seperti diriku di saat saat seperti ini
rintik gerimis berlanjut panas yang menyengat
ku mengundang kekasih pujaan hatiku tuk datang
tuk menemaniku di kala susah menahan rindu
tuk segera bersatu melantunkan lagu sendu.......
Wahai sang surya yang sinarnya menyapa semua insan tanpa batas
Sinari jiwaku yang gelap gulita di balik terangnya cahayamu
Wahai sang awan sang peneduh jejak
Naungi kesunyian hatiku dengan keteduhanmu
Undanglah sang angin tuk meniupkan angin surga kepadaku
Hempaskan nafasmu tuk membawa cintaku ke hadapanku...
yang berbunyi dari balik dinding kamarku
sadarkan diriku dari lamunan panjang
tak terasa malam kini semakin larut hingga menyongsong fajar
dan hingga kinipun ku masih terjaga
sayang kau di mana aku ingin bersama
aku butuh semua untuk tepiskan rindu
mungkinkah kau di sana merasa yang sama
seperti diriku di saat saat seperti ini
rintik gerimis berlanjut panas yang menyengat
ku mengundang kekasih pujaan hatiku tuk datang
tuk menemaniku di kala susah menahan rindu
tuk segera bersatu melantunkan lagu sendu.......
Wahai sang surya yang sinarnya menyapa semua insan tanpa batas
Sinari jiwaku yang gelap gulita di balik terangnya cahayamu
Wahai sang awan sang peneduh jejak
Naungi kesunyian hatiku dengan keteduhanmu
Undanglah sang angin tuk meniupkan angin surga kepadaku
Hempaskan nafasmu tuk membawa cintaku ke hadapanku...
Sang Pencipta
Wahai Sang Pencipta Langit….......
hari itu aku berdosa........
sekarang pun aku berdosa........
dan yang jelas....... hari hari esok pun ku kan tetap melakukan dosa
Wahai Sang Pencipta Bumi.........
hari ini aku bersujud kepada Mu
tapi....... belum tentu hari esok ku kan bersujud pada Mu
Wahai Sang Penguasa Cinta.........
begitupun dalam sujudku aku berani tertawa bersama Mu
karena kuyakin akan luas dan agungnya Cinta dan Kasih Mu kepada ku
bahkan.......
aku berani berani meminta anugerah Cinta kehadapan Mu
Wahai Tuhan ku Terkasih...........
dengan Cinta Mu Yang Sejati
dengan Kasihmu Yang Agung dan Abadi
aku terbang ke dalam diri-Mu
aku memanja pada Mu
entah apa yang membawaku kepada Mu
tapi aku yakin bahwa aku telah berada pada genggaman Cinta Mu
hingga Kau tak pernah sesaat pun menghukum ku
Wahai Sang Pencipta hati.......
pastilah Engkau tau ketika aku menangis
ternyata aku temukan kebahagiaan Cinta Mu
yang sebenarnya Kau berikan lewat tangisku terhadap semua dosa dosaku.....
Terimaksih Tuhan.…......
Terimakasih Wahai Sang Pencipta ku................
hari itu aku berdosa........
sekarang pun aku berdosa........
dan yang jelas....... hari hari esok pun ku kan tetap melakukan dosa
Wahai Sang Pencipta Bumi.........
hari ini aku bersujud kepada Mu
tapi....... belum tentu hari esok ku kan bersujud pada Mu
Wahai Sang Penguasa Cinta.........
begitupun dalam sujudku aku berani tertawa bersama Mu
karena kuyakin akan luas dan agungnya Cinta dan Kasih Mu kepada ku
bahkan.......
aku berani berani meminta anugerah Cinta kehadapan Mu
Wahai Tuhan ku Terkasih...........
dengan Cinta Mu Yang Sejati
dengan Kasihmu Yang Agung dan Abadi
aku terbang ke dalam diri-Mu
aku memanja pada Mu
entah apa yang membawaku kepada Mu
tapi aku yakin bahwa aku telah berada pada genggaman Cinta Mu
hingga Kau tak pernah sesaat pun menghukum ku
Wahai Sang Pencipta hati.......
pastilah Engkau tau ketika aku menangis
ternyata aku temukan kebahagiaan Cinta Mu
yang sebenarnya Kau berikan lewat tangisku terhadap semua dosa dosaku.....
Terimaksih Tuhan.…......
Terimakasih Wahai Sang Pencipta ku................
Maha Karya Cinta
Andai ku dapat........
Menerobos shaf shaf langit ke tujuh hingga sampai ke Sidratul muntaha
Andai ku dapat.........
Mengintip bilik Surga hingga menerobos masuk Pintu ke Delapannya
Maka pastilah kan kucari dan ku boyong Sang Ratu Bidadari
Sayang.........
Apa yang kucari tak dapat kutemukan
Lalu aku pun berteriak sekencang kencangnya
pada relung terdalam dari sukma jantung hatiku
Wahai Sang Penguasa Surga.......
Apalah artinya keberadaan Surgamu.......
manakala ku tak dapat menemukan kehadiran Cinta dalam diri Seorang Wanita
Sang Penguasa pun melalui desahan Angin Surga membisikkan ke telinga jiwaku
Turunlah......
Maka kau kan temukan Seseorang kan mebahagiakan dirimu
Benar benar luar biasa.......
Kau sungguh membuatku bersyukur karena memilikimu,
kau memberi sejuta rasa untuk menghargai cinta dan indahnya kehidupan…’
Ternyata dirimulah yang bisa membuatku kembali membuka hati
yang tertutup rapat oleh serpihan luka yang lama terpendam
membuatku dapat melupakan semua keraguan jiwa
dan lebih merasakan hangatnya cinta…
Kau mampu memberiku warna yang berbeda di setiap sisi lemahku…
membuatku tertawa, tersenyum, dan lebih semangat menjalani hari-hariku bersamamu
Kau juga memberiku rasa tenang, damai, dan juga cinta disampingmu
dengan segala kekurangan dan kelebihan yang berikan Nya kepada setiap makhluk Nya termasuk juga dirimu dan diriku. kau juga inspirasi di setiap langkah-langkahku….....
Aku ingat saat dirimu menatap mataku dengan lembut
dan berkata bahwa cintamu merupakan mahakarya indah penuh makna
yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata
hanya bisa dirasakan dengan hati yang terdalam
Wahai Sang Raja Cinta..........
Karunia Mu akan Dia untuk ku
Adalah Maha Karya Cinta Yang Agung.
Menerobos shaf shaf langit ke tujuh hingga sampai ke Sidratul muntaha
Andai ku dapat.........
Mengintip bilik Surga hingga menerobos masuk Pintu ke Delapannya
Maka pastilah kan kucari dan ku boyong Sang Ratu Bidadari
Sayang.........
Apa yang kucari tak dapat kutemukan
Lalu aku pun berteriak sekencang kencangnya
pada relung terdalam dari sukma jantung hatiku
Wahai Sang Penguasa Surga.......
Apalah artinya keberadaan Surgamu.......
manakala ku tak dapat menemukan kehadiran Cinta dalam diri Seorang Wanita
Sang Penguasa pun melalui desahan Angin Surga membisikkan ke telinga jiwaku
Turunlah......
Maka kau kan temukan Seseorang kan mebahagiakan dirimu
Benar benar luar biasa.......
Kau sungguh membuatku bersyukur karena memilikimu,
kau memberi sejuta rasa untuk menghargai cinta dan indahnya kehidupan…’
Ternyata dirimulah yang bisa membuatku kembali membuka hati
yang tertutup rapat oleh serpihan luka yang lama terpendam
membuatku dapat melupakan semua keraguan jiwa
dan lebih merasakan hangatnya cinta…
Kau mampu memberiku warna yang berbeda di setiap sisi lemahku…
membuatku tertawa, tersenyum, dan lebih semangat menjalani hari-hariku bersamamu
Kau juga memberiku rasa tenang, damai, dan juga cinta disampingmu
dengan segala kekurangan dan kelebihan yang berikan Nya kepada setiap makhluk Nya termasuk juga dirimu dan diriku. kau juga inspirasi di setiap langkah-langkahku….....
Aku ingat saat dirimu menatap mataku dengan lembut
dan berkata bahwa cintamu merupakan mahakarya indah penuh makna
yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata
hanya bisa dirasakan dengan hati yang terdalam
Wahai Sang Raja Cinta..........
Karunia Mu akan Dia untuk ku
Adalah Maha Karya Cinta Yang Agung.
Kesedihanku dalam Cintamu
Dinginnya malam ini
kadang kuteringat akan dirimu …
teringat ketika senyummu masih untukku …
yang selalu hadir dalam mimpiku …
yang sampai saat ini masih terbayang dipelupuk mataku …
Kau yang dulu kucinta …
dan sampai kapanpun kau selalu kucinta …
kini pergi tinggalkan untukku hanya sisa …
rasa pahit yang selalu terbayang jelas diingatanku …
Memang ku tak pernah bisa menyadari …
semua keegoisanku pada diri …
mungkin itu yang membuatmu lelah dan muak …
hingga kau tinggalkanku sendiri …
Tak banyak kata lain untukmu lagi …
selain kata “aku masih sayang kamu” …
hanya itu yang masih melekat difikiranku …
tak pernah hilang dalam dekapan waktu yang terluka …
Disini dibatas senja kuberdiri …
menantang sang surya tuk tak tenggelam …
supaya ku tak telelap dalam tidur …
supaya ku tak terhanyut dalam lamunan ….
kadang kuteringat akan dirimu …
teringat ketika senyummu masih untukku …
yang selalu hadir dalam mimpiku …
yang sampai saat ini masih terbayang dipelupuk mataku …
Kau yang dulu kucinta …
dan sampai kapanpun kau selalu kucinta …
kini pergi tinggalkan untukku hanya sisa …
rasa pahit yang selalu terbayang jelas diingatanku …
Memang ku tak pernah bisa menyadari …
semua keegoisanku pada diri …
mungkin itu yang membuatmu lelah dan muak …
hingga kau tinggalkanku sendiri …
Tak banyak kata lain untukmu lagi …
selain kata “aku masih sayang kamu” …
hanya itu yang masih melekat difikiranku …
tak pernah hilang dalam dekapan waktu yang terluka …
Disini dibatas senja kuberdiri …
menantang sang surya tuk tak tenggelam …
supaya ku tak telelap dalam tidur …
supaya ku tak terhanyut dalam lamunan ….
'jangan pernah kecewa pada sahabat'
Saat ku rogoh sukma ku........
saat ku selami jiwa ku yang terdalam........
saat ku masuki relung hati ku........
ku sempatkan bertanya pada Sang Penjaga Sukma.......
ku coba pertanyakan pada Sang Pelindung Jiwa .........
ku desak sebuah tanya pada Sang Penghuni Relung Hati.........
'Sebenarnya apa arti Cinta dan Persahabatan'........
Maka tiada lain sebuah jawab akan makna Cinta adalah Pengertian akan sebuah Pengorbanan.........
Tiada lain kecuali dirimu mengikatkan diri padanya tuk memahami.......
untuk memaklumi........
untuk mengikuti alur cintanya membawamu pada titik kebahagiaanmu.....
untuk memberi pengorbanan roh keabadianmu.......
untuk memberikan kehangatan, perhatian dan kasih sayangmu padanya......
untuk semuanya tanpa harap sebuah harapan pun padanya.....
Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan. Karena kasih yang masih menyisakan pamrih, di luar jangkauan misterinya, bukanlah kasih, tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.............
Mampukah wahai para sang pecinta...........
sanggupkah dirimu wahai para sahabat.........
tuk menapakkan jiwamu pada sebuah ketulusan tanpa batas........
saat ku selami jiwa ku yang terdalam........
saat ku masuki relung hati ku........
ku sempatkan bertanya pada Sang Penjaga Sukma.......
ku coba pertanyakan pada Sang Pelindung Jiwa .........
ku desak sebuah tanya pada Sang Penghuni Relung Hati.........
'Sebenarnya apa arti Cinta dan Persahabatan'........
Maka tiada lain sebuah jawab akan makna Cinta adalah Pengertian akan sebuah Pengorbanan.........
Tiada lain kecuali dirimu mengikatkan diri padanya tuk memahami.......
untuk memaklumi........
untuk mengikuti alur cintanya membawamu pada titik kebahagiaanmu.....
untuk memberi pengorbanan roh keabadianmu.......
untuk memberikan kehangatan, perhatian dan kasih sayangmu padanya......
untuk semuanya tanpa harap sebuah harapan pun padanya.....
Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan. Karena kasih yang masih menyisakan pamrih, di luar jangkauan misterinya, bukanlah kasih, tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.............
Mampukah wahai para sang pecinta...........
sanggupkah dirimu wahai para sahabat.........
tuk menapakkan jiwamu pada sebuah ketulusan tanpa batas........
Jangan Pendam Cintamu
Wahai Sang Malam ..........
Ijinkan aku meneriaki mu sekeras halilintar menyambar sang badai
hingga membakar jiwa tanpa tersisa
Wahai Sang Bumi ...........
Ijinkan aku tuk menjejakkan kaki ku dengan sekencang hentakan angin
yang meluluhlantakkan pepohonan hingga tumbang berantakan
Wahai Sang Angkasa ............
Ijinkan aku menghujamkam pedang tajamku secepat kilat menusuk jantung hati hinga bercecer darah membasahi awanmu
Entah apa yang sedang aku lamunkan.......
Entah apa pula sebenarnya yang sedang aku fikirkan..........
Bahkan.........
Entah apa yang sebenarnya aku kecewakan.........
Tapi sungguh aku benar benar menyesal.........
Kenapa aku harus memendam rasa ini.........
Kenapa aku harus sembunyikan gejolak jiwa ini.......
Bahkan.......
Kenapa sekian lamanya ku kuburkan suara hatiku ini
dalam lubang ragu yang sungguh tak jelas tuk menyimpan
hasrat cintaku padamu.........
Sungguh.........
Sebenarnya aku ingin mencintaimu dengan sederhana…....
seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api
yang menjadikannya abu….....
Sebenarnya aku ingin mencintaimu dengan sederhana….....
seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan
yang menjadikannya tiada….....
Namun Sayang.........
Semuanya sudah terlambat.......
Ibarat Sang Budak Belian.....
Kau sudah memiliki Sang Majikan Penguasamu......
Demikian pula denganku.......
Aku pun sudah menjadi budak dari Sang Majikan Penguasaku.....
Sungguh aku menyesal.....
Tapi Biarlah........
Semuanya kan menjadi kenangan yang indah di antara kita
Tapi Biarlah.......
Semuanya kan menjadi masa masa cinta rahasia terpendam di antara kita
Ijinkan aku meneriaki mu sekeras halilintar menyambar sang badai
hingga membakar jiwa tanpa tersisa
Wahai Sang Bumi ...........
Ijinkan aku tuk menjejakkan kaki ku dengan sekencang hentakan angin
yang meluluhlantakkan pepohonan hingga tumbang berantakan
Wahai Sang Angkasa ............
Ijinkan aku menghujamkam pedang tajamku secepat kilat menusuk jantung hati hinga bercecer darah membasahi awanmu
Entah apa yang sedang aku lamunkan.......
Entah apa pula sebenarnya yang sedang aku fikirkan..........
Bahkan.........
Entah apa yang sebenarnya aku kecewakan.........
Tapi sungguh aku benar benar menyesal.........
Kenapa aku harus memendam rasa ini.........
Kenapa aku harus sembunyikan gejolak jiwa ini.......
Bahkan.......
Kenapa sekian lamanya ku kuburkan suara hatiku ini
dalam lubang ragu yang sungguh tak jelas tuk menyimpan
hasrat cintaku padamu.........
Sungguh.........
Sebenarnya aku ingin mencintaimu dengan sederhana…....
seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api
yang menjadikannya abu….....
Sebenarnya aku ingin mencintaimu dengan sederhana….....
seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan
yang menjadikannya tiada….....
Namun Sayang.........
Semuanya sudah terlambat.......
Ibarat Sang Budak Belian.....
Kau sudah memiliki Sang Majikan Penguasamu......
Demikian pula denganku.......
Aku pun sudah menjadi budak dari Sang Majikan Penguasaku.....
Sungguh aku menyesal.....
Tapi Biarlah........
Semuanya kan menjadi kenangan yang indah di antara kita
Tapi Biarlah.......
Semuanya kan menjadi masa masa cinta rahasia terpendam di antara kita
Cinta Yang Terpendam
Bagiku....
apalah arti hidupku jika tanpa Cinta.....
Bagiku....
apalah arti Cintamu jika tanpa kasih......
dan Bagiku.....
apalah arti diriku jika tanpa hadirmu...
Bagiku....
apalah arti semua tanpa diriku dalam pelukmu dan dirimu dalam pelukku..... bersatu selamanya......
krn cintaku ada untuk dirimu.....
dan cintamu tercipta hanya untuk ku....
yang siap memberikan segalanya.....
yang karenanya......
kasih suciku hanya untukmu....
yg takkan mungkin hilang dan takkan pernah bisa sirna meski di telan badai.
Kuberharap....
kau dapat menCintai aku dengan hatimu….
Seperti kau sesungguhnya tau bahwa aku sangat menyayangimu…
Kuberharap....
Sayangi mau menyayangi aku dengan segenap kasihmu....
Sebagaimana kau tau bahwa aku sangat menyayagimu....
Menyintai dan menyanyangimu dalam sekali.....
Sedalam bawahnya dasar samudera cinta.....
yang pernah kutorehkan di dinding awan putih sesuci putihnya salju....
Cinta yang terpendam....
Siapapun memilikinya....
Siapa pun pasti kan mengalaminya....
jangan bohongi dirimu......
katakan dengan kejujuran nuranimu....
katakan dengan setulus tulusnya cintamu...
bahwa diantara diriku dan dirimu.....
ada cinta terpendam....
yang tersembunyi di balik rahasia hati...
meski kau belum menyadarinya....
bahkan meski kita seolah tak tau akan hal itu
apalah arti hidupku jika tanpa Cinta.....
Bagiku....
apalah arti Cintamu jika tanpa kasih......
dan Bagiku.....
apalah arti diriku jika tanpa hadirmu...
Bagiku....
apalah arti semua tanpa diriku dalam pelukmu dan dirimu dalam pelukku..... bersatu selamanya......
krn cintaku ada untuk dirimu.....
dan cintamu tercipta hanya untuk ku....
yang siap memberikan segalanya.....
yang karenanya......
kasih suciku hanya untukmu....
yg takkan mungkin hilang dan takkan pernah bisa sirna meski di telan badai.
Kuberharap....
kau dapat menCintai aku dengan hatimu….
Seperti kau sesungguhnya tau bahwa aku sangat menyayangimu…
Kuberharap....
Sayangi mau menyayangi aku dengan segenap kasihmu....
Sebagaimana kau tau bahwa aku sangat menyayagimu....
Menyintai dan menyanyangimu dalam sekali.....
Sedalam bawahnya dasar samudera cinta.....
yang pernah kutorehkan di dinding awan putih sesuci putihnya salju....
Cinta yang terpendam....
Siapapun memilikinya....
Siapa pun pasti kan mengalaminya....
jangan bohongi dirimu......
katakan dengan kejujuran nuranimu....
katakan dengan setulus tulusnya cintamu...
bahwa diantara diriku dan dirimu.....
ada cinta terpendam....
yang tersembunyi di balik rahasia hati...
meski kau belum menyadarinya....
bahkan meski kita seolah tak tau akan hal itu
Andai Ku Menjadi Mimpi Indah mu
Entah mengapa malam ini hati ku begitu Risau........
Sungguh tak terbendung.......
Kegalauanku meledak dalam relung sukmaku yang terdalam
Betapa jiwaku berontak dengan penuh kesedihan yang sangat.......
Wahai Sang Dewa Dewi Cinta.......
sebuah gugat kutujukan pada Mu........
Mengapa Kau hukum aku dengan karma cinta seperti ini.......
Mengapa.........
Hanya karena sebuah salah........
Hanya karena sebuah malu.......
Hanya karena sebuah ketakutan tuk bicara.......
Hanya karena sebuah keterlambatan mengungkapkan sekelumit ungkap......
Bahwa aku sesungguhnya "MENCINTAI" nya........
Kau bantai aku dengan sebuah siksa cinta.....
Kau hancurkan aku dengan dilema asmara.......
Wahai Sang Penunggu Malam........
Kemanakah dirimu saat ini.......
Mengapa kau tinggalkan aku dalam kesendirian sengsara begini......
Padahal aku selalu setia menemanimu malam demi malam kulewati bersamamu
Kemanakah dirimu saat begitu teriris rasa diri dalam hatiku begitu perihnya.....
Kemanakah dirimu Wahai Sang Malam.........
Tak tertahankan........
Air mataku kuteteskan di atas muka bumi Mu.......
Setetetes demi setetes pun akhirnya tumpah menyiramimu.......
Wahai Sang Penunggu Bumi.......
Akankah kau dapat menumbuhkan getaran asmaranya untuk ku.......
Meski aku rela menumbalkan seluruh tetesan air mata darah ku sekalipun......
Akankah kau mau menolongku tuk menyampaikan kepadanya.....
Bahwa "AKU SANGAT MENCINTAI" nya........
Maukah kau menolongku tuk mengkhabarkan lewat kawan Angin Malam mu.....
Bahwa dia kuharap jadi pelabuhan hatiku........
Wahai Sang Angin Malam.........
Kerahkan seluruh prajurit angkasamu tuk menolongku malam ini...
Kerahkan mereka para pasukanmu.........
Perintahkan pada mereka.......
Tuk masuk dalam relung sukmanya agar menjadi nafas mimpi......
Jadikan aku sebagai bahan mimpi indahnya bersamanya........
Wahai Sang Kekasih Pujaan Hatiku.........
Terjagalah dalam sukma mimpimu........
Temuilah aku........
Lihat dan tataplah aku.......
Pandang dan sadari.......
Betapa "AKU SANGAT MENCINTAI" mu.......
Betapa "AKU SANGAT MENYAYANGI" mu.......
AKU SUNGGUH MERINDUKANMU YAAAANNNNKKKKKKKKKKKKKKKKK KKKKK
Sungguh tak terbendung.......
Kegalauanku meledak dalam relung sukmaku yang terdalam
Betapa jiwaku berontak dengan penuh kesedihan yang sangat.......
Wahai Sang Dewa Dewi Cinta.......
sebuah gugat kutujukan pada Mu........
Mengapa Kau hukum aku dengan karma cinta seperti ini.......
Mengapa.........
Hanya karena sebuah salah........
Hanya karena sebuah malu.......
Hanya karena sebuah ketakutan tuk bicara.......
Hanya karena sebuah keterlambatan mengungkapkan sekelumit ungkap......
Bahwa aku sesungguhnya "MENCINTAI" nya........
Kau bantai aku dengan sebuah siksa cinta.....
Kau hancurkan aku dengan dilema asmara.......
Wahai Sang Penunggu Malam........
Kemanakah dirimu saat ini.......
Mengapa kau tinggalkan aku dalam kesendirian sengsara begini......
Padahal aku selalu setia menemanimu malam demi malam kulewati bersamamu
Kemanakah dirimu saat begitu teriris rasa diri dalam hatiku begitu perihnya.....
Kemanakah dirimu Wahai Sang Malam.........
Tak tertahankan........
Air mataku kuteteskan di atas muka bumi Mu.......
Setetetes demi setetes pun akhirnya tumpah menyiramimu.......
Wahai Sang Penunggu Bumi.......
Akankah kau dapat menumbuhkan getaran asmaranya untuk ku.......
Meski aku rela menumbalkan seluruh tetesan air mata darah ku sekalipun......
Akankah kau mau menolongku tuk menyampaikan kepadanya.....
Bahwa "AKU SANGAT MENCINTAI" nya........
Maukah kau menolongku tuk mengkhabarkan lewat kawan Angin Malam mu.....
Bahwa dia kuharap jadi pelabuhan hatiku........
Wahai Sang Angin Malam.........
Kerahkan seluruh prajurit angkasamu tuk menolongku malam ini...
Kerahkan mereka para pasukanmu.........
Perintahkan pada mereka.......
Tuk masuk dalam relung sukmanya agar menjadi nafas mimpi......
Jadikan aku sebagai bahan mimpi indahnya bersamanya........
Wahai Sang Kekasih Pujaan Hatiku.........
Terjagalah dalam sukma mimpimu........
Temuilah aku........
Lihat dan tataplah aku.......
Pandang dan sadari.......
Betapa "AKU SANGAT MENCINTAI" mu.......
Betapa "AKU SANGAT MENYAYANGI" mu.......
AKU SUNGGUH MERINDUKANMU YAAAANNNNKKKKKKKKKKKKKKKKK
KU INGIN MENANGIS BAHAGIA DI PELUK MU
Pernah ku mencoba bertanya pada Sang Bintang . . . . . . .
Dapatkah dia yang ku cinta dapat merasakan . . . . . .
Getar getar rindu ku yang terpendam begitu dalam di bilik sukma ku . . . .
Gelombang gelombang hasrat cinta ku pada nya yang tersembunyi begitu rapat di balik jantung ku . . . . .
Aliran aliran kasih yang menjalar ke setiap pembuluh darah ku yang begitu deras menerobos sumbatan sumbatan kebencian, amarah dan kekecewaan . . . . .
Malam ini pun . . . . . .
Ku masih kan mencoba bertanya pada Sang Rembulan . . . . . . .
Adakah dia yang ku cinta dapat menangkap ketulusan sayang ku pada nya . . . . .
Adakah dia yang ku cinta dapat tersentuh hatinya tuk menyadari akan dahsyatnya asmara ku untuknya . . . . . .
Betapa hebatnya hentakan hentakan detak jantung
pengharapan ku akan cinta nya . . . . . .
Ooooh Sang Penjaga Nirwana . . . .
Betapa besar rasa cinta ku pada nya . . . . .
Betapa besar rasa kasih ku pada nya . . . . .
Betapa besar rasa sayang ku pada nya . . . . .
Betapa besar rasa rindu ku redam untuk nya . . . . .
Meski ku tau . . . . . .
Sesungguhnyalah . . . . . .
Cinta ku, Kasih ku, Sayang ku, Rindu ku untuk mu . . . . . .
Tiadalah mungkin kan terwujud . . . . . .
Tiadalah mungkin kan kesampaian . . . . .
Sampai kapan pun . . . . .
Karena ku sadar . . . . .
Kau telah menjadi milik nya . . . .
Menjadi tautan hidup orang lain yang tiada bisa ku sesalkan . . . .
Cinta . . . . . . . . .
Tak bisa ku bayangkan . . . . . .
Bagaimana hidup ku tanpa mu . . . . . . .
Sungguh . . . . . .
Tak bisa ku bayangkan . . . . . . .
Bagaimana hidup ku tanpa kasih mu . . . . . . .
Andai kau tau apa yang ku rasa . . . . . . .
Betapa hangatnya jiwa ada dalam dekap mu . . . . . . . .
Betapa sejuknya hati ada dalam rengkuh mu . . . . . . .
Selamanya . . . . . .
Hanya diri mu yang selalu ada dalam hati ku . . . . . . .
Selamanya . . . . . .
Tentang diri mu yang selalu hadir dalam mimpi ku
Engkaulah satu cinta ku
Karena Cintaku tlah tertambat mati hanya untuk mu
Cinta . . . . . . .
Sebenarnyalah "ku ingin menangis bahagia di peluk mu" . . . . . . . .
Meski hanya sesaat . . . . .
Meski saat saat itu hanyalah 'sak kedeping netro'
Dapatkah dia yang ku cinta dapat merasakan . . . . . .
Getar getar rindu ku yang terpendam begitu dalam di bilik sukma ku . . . .
Gelombang gelombang hasrat cinta ku pada nya yang tersembunyi begitu rapat di balik jantung ku . . . . .
Aliran aliran kasih yang menjalar ke setiap pembuluh darah ku yang begitu deras menerobos sumbatan sumbatan kebencian, amarah dan kekecewaan . . . . .
Malam ini pun . . . . . .
Ku masih kan mencoba bertanya pada Sang Rembulan . . . . . . .
Adakah dia yang ku cinta dapat menangkap ketulusan sayang ku pada nya . . . . .
Adakah dia yang ku cinta dapat tersentuh hatinya tuk menyadari akan dahsyatnya asmara ku untuknya . . . . . .
Betapa hebatnya hentakan hentakan detak jantung
pengharapan ku akan cinta nya . . . . . .
Ooooh Sang Penjaga Nirwana . . . .
Betapa besar rasa cinta ku pada nya . . . . .
Betapa besar rasa kasih ku pada nya . . . . .
Betapa besar rasa sayang ku pada nya . . . . .
Betapa besar rasa rindu ku redam untuk nya . . . . .
Meski ku tau . . . . . .
Sesungguhnyalah . . . . . .
Cinta ku, Kasih ku, Sayang ku, Rindu ku untuk mu . . . . . .
Tiadalah mungkin kan terwujud . . . . . .
Tiadalah mungkin kan kesampaian . . . . .
Sampai kapan pun . . . . .
Karena ku sadar . . . . .
Kau telah menjadi milik nya . . . .
Menjadi tautan hidup orang lain yang tiada bisa ku sesalkan . . . .
Cinta . . . . . . . . .
Tak bisa ku bayangkan . . . . . .
Bagaimana hidup ku tanpa mu . . . . . . .
Sungguh . . . . . .
Tak bisa ku bayangkan . . . . . . .
Bagaimana hidup ku tanpa kasih mu . . . . . . .
Andai kau tau apa yang ku rasa . . . . . . .
Betapa hangatnya jiwa ada dalam dekap mu . . . . . . . .
Betapa sejuknya hati ada dalam rengkuh mu . . . . . . .
Selamanya . . . . . .
Hanya diri mu yang selalu ada dalam hati ku . . . . . . .
Selamanya . . . . . .
Tentang diri mu yang selalu hadir dalam mimpi ku
Engkaulah satu cinta ku
Karena Cintaku tlah tertambat mati hanya untuk mu
Cinta . . . . . . .
Sebenarnyalah "ku ingin menangis bahagia di peluk mu" . . . . . . . .
Meski hanya sesaat . . . . .
Meski saat saat itu hanyalah 'sak kedeping netro'
"SYA'IR CINTA SANG PUJANGGA CINTA"
Mata ku terasa lekat saat bait bait puisi ini sedang tercipta . . . .
Seolah tiada kuasa kutahan lelap yang kan mematikan ku . . . .
Dengan mata terpejam ku ucap. . . .
Bismillahi . . . . Billahi . . . . Illahi . . . .
Maka ku ukir sya'ir sya'ir cinta di tengah kegelapgulitaan pandangan mata ku . . .
Subhanallah . . . .
Jelas menjelma di hadapan ku . . . .
Sang Pujangga Cinta pun hadir berdiri di haribaan ku . . . .
Dengan siratan makna yang terucap jelas daru mulutnya . . . .
Dia pun membimbing ku tentang Ajaran Cinta . . . .
Wahai Sang Pengabdi Cinta . . . .
Andai dirimu mampu lebur menjadi Debu . . . .
Maka jadilah debu tuk menemukan Cinta . . . .
Andai dirimu mampu leleh bagai lilin yang terbakar oleh apinya sendiri . . . .
Maka relakan dirimu meleleh oleh Api Cinta mu . . . .
Andai kau mampu berhenti Bernafas bagai Mayat yang terlepas Nyawanya dari jasad . . . .
Maka matilah kamu demi sebuah Pengorbanan Cinta . . . .
Sesungguhnyalah . . . .
Cinta tidak dapat memilih . . . .
Sesungguhnyalah . . . .
Cinta hanyalah dapat memberi . . . .
Dan . . . .
Sesungguhnyalah . . . .
Cinta tidak akan pernah sanggup untuk meminta . . . .
Wahai Para Sang Penghamba Cinta . . . .
Tautan hati mu ada pada Pengorbanan mu . . . .
Tautan jiwa mu ada pada Pengabdian mu . . . .
Dan . . . .
Tautan sukma mu ada pada Keabadian Cinta mu . . . .
Tuhan adalah Cinta mu . . . .
Kekasih Pujaan Hati mu adalah Cinta mu . . . .
Orang tua mu adalah Cinta mu
Sahabat mu adalah Cinta mu . . . .
Tetangga mu adalah Cinta mu . . . .
Orang lain adalah Cinta mu . . . .
Malaikat dan Iblis adalah Cinta mu . . . .
Siapa pun adalah Cinta mu . . . .
Bahkan Musuh mu pun adalah Cinta mu . . . .
Jika sudah demikian adanya . . . .
Maka hidup mu kan selalu diliputi oleh Cinta . . . .
Hidup yang terselimuti oleh Cinta . . . .
Maka dirimu akan mengalami Ni'matnya Rasa Cinta . . . .
Jika anugerah Ni'matnya Rasa Cinta sudah kau genggam dalam nafas mu . . . .
Sesungguhnyalah . . . .
Diri mu kan selalu berada dalam "Surga Cinta Nya".
Seolah tiada kuasa kutahan lelap yang kan mematikan ku . . . .
Dengan mata terpejam ku ucap. . . .
Bismillahi . . . . Billahi . . . . Illahi . . . .
Maka ku ukir sya'ir sya'ir cinta di tengah kegelapgulitaan pandangan mata ku . . .
Subhanallah . . . .
Jelas menjelma di hadapan ku . . . .
Sang Pujangga Cinta pun hadir berdiri di haribaan ku . . . .
Dengan siratan makna yang terucap jelas daru mulutnya . . . .
Dia pun membimbing ku tentang Ajaran Cinta . . . .
Wahai Sang Pengabdi Cinta . . . .
Andai dirimu mampu lebur menjadi Debu . . . .
Maka jadilah debu tuk menemukan Cinta . . . .
Andai dirimu mampu leleh bagai lilin yang terbakar oleh apinya sendiri . . . .
Maka relakan dirimu meleleh oleh Api Cinta mu . . . .
Andai kau mampu berhenti Bernafas bagai Mayat yang terlepas Nyawanya dari jasad . . . .
Maka matilah kamu demi sebuah Pengorbanan Cinta . . . .
Sesungguhnyalah . . . .
Cinta tidak dapat memilih . . . .
Sesungguhnyalah . . . .
Cinta hanyalah dapat memberi . . . .
Dan . . . .
Sesungguhnyalah . . . .
Cinta tidak akan pernah sanggup untuk meminta . . . .
Wahai Para Sang Penghamba Cinta . . . .
Tautan hati mu ada pada Pengorbanan mu . . . .
Tautan jiwa mu ada pada Pengabdian mu . . . .
Dan . . . .
Tautan sukma mu ada pada Keabadian Cinta mu . . . .
Tuhan adalah Cinta mu . . . .
Kekasih Pujaan Hati mu adalah Cinta mu . . . .
Orang tua mu adalah Cinta mu
Sahabat mu adalah Cinta mu . . . .
Tetangga mu adalah Cinta mu . . . .
Orang lain adalah Cinta mu . . . .
Malaikat dan Iblis adalah Cinta mu . . . .
Siapa pun adalah Cinta mu . . . .
Bahkan Musuh mu pun adalah Cinta mu . . . .
Jika sudah demikian adanya . . . .
Maka hidup mu kan selalu diliputi oleh Cinta . . . .
Hidup yang terselimuti oleh Cinta . . . .
Maka dirimu akan mengalami Ni'matnya Rasa Cinta . . . .
Jika anugerah Ni'matnya Rasa Cinta sudah kau genggam dalam nafas mu . . . .
Sesungguhnyalah . . . .
Diri mu kan selalu berada dalam "Surga Cinta Nya".
Jangan Abaikan Cintaku
Sebenarnya aku menyesal . . . .
Kenapa di malam yang indah ini ku harus meneteskan air mata ku . . . .
Tapi entahlah . . . .
Setiap kali ku meronta . . . .
Meski tlah ku genggam dengan kekuatan tangan jiwa ku . . . .
Meski tlah ku rengkuh dengan pelukan erat sukma ku . . . .
Meski tlah ku teriaki dengan suara lantang hati ku . . . .
Tetap saja . . .
Menetes juga air mata ini jatuh membasahi bumi . . . .
Aku tau . . . .
Pastilah tiada sesuatupun yang kan sia sia . . . .
Begitupun dengan air mata kesedihan ku ini . . . .
Karena setiap tetes air mata ku . . . .
Sesungguhnya telah kuberikan untuk kisah cinta ku . . . .
Karena setiap kata dari bibir ku . . . .
Terkadang tak tentu sama dengan suara hati ku . . . .
Tampak tersenyum namun hati sedang menangis . . . .
Sesungguhnya . . . .
Cinta ku ada dalam penantian panjang . . . .
Lama ku mengenalmu . . . .
Lama pula ku mencinta mu . . . .
Tapi kenapa kau tak pernah mengerti . . . .
Saat ku senang . . . .
Saat ku sedih . . . .
Sungguh kau tak pernah mau tahu . . . .
AKu sungguh jauh mengenal mu . . . .
Dahulu kau tak begitu . . . .
Kau bintang di hati ku . . . .
Jadilah apa yang ku mau . . . .
Saat ku senang . . . ..
Saat ku sedih . . . .
Kau kan selalu ada bersamaku . . . .
Jangan abaikan cinta ku . . . .
Karena kau tahu bagaimana rasanya diabaikan . . . .
Jangan kau buat ku menangis . . . .
Karena kau tahu rasanya larut dalam kesedihan . . . .
Kalaupun harus menangis . . . .
Ku ingin menangis bahagia bersama mu . . . .
Wahai Kekasih ku
Kenapa di malam yang indah ini ku harus meneteskan air mata ku . . . .
Tapi entahlah . . . .
Setiap kali ku meronta . . . .
Meski tlah ku genggam dengan kekuatan tangan jiwa ku . . . .
Meski tlah ku rengkuh dengan pelukan erat sukma ku . . . .
Meski tlah ku teriaki dengan suara lantang hati ku . . . .
Tetap saja . . .
Menetes juga air mata ini jatuh membasahi bumi . . . .
Aku tau . . . .
Pastilah tiada sesuatupun yang kan sia sia . . . .
Begitupun dengan air mata kesedihan ku ini . . . .
Karena setiap tetes air mata ku . . . .
Sesungguhnya telah kuberikan untuk kisah cinta ku . . . .
Karena setiap kata dari bibir ku . . . .
Terkadang tak tentu sama dengan suara hati ku . . . .
Tampak tersenyum namun hati sedang menangis . . . .
Sesungguhnya . . . .
Cinta ku ada dalam penantian panjang . . . .
Lama ku mengenalmu . . . .
Lama pula ku mencinta mu . . . .
Tapi kenapa kau tak pernah mengerti . . . .
Saat ku senang . . . .
Saat ku sedih . . . .
Sungguh kau tak pernah mau tahu . . . .
AKu sungguh jauh mengenal mu . . . .
Dahulu kau tak begitu . . . .
Kau bintang di hati ku . . . .
Jadilah apa yang ku mau . . . .
Saat ku senang . . . ..
Saat ku sedih . . . .
Kau kan selalu ada bersamaku . . . .
Jangan abaikan cinta ku . . . .
Karena kau tahu bagaimana rasanya diabaikan . . . .
Jangan kau buat ku menangis . . . .
Karena kau tahu rasanya larut dalam kesedihan . . . .
Kalaupun harus menangis . . . .
Ku ingin menangis bahagia bersama mu . . . .
Wahai Kekasih ku
Sanggupkah Kau Mencitai Dengan Tulus
Lentera hatiku mungkin mau padam . . . .
Tatkala Sang Fajar Asmara menjauh dariku . . . .
Entah mengapa . . . .
Sang Dewi Cinta pun pergi setapak demi setapak meninggalkanku . . . .
Secercah sinar kasih begitu besar dalam relung jiwa pun surut bak samodra yang kering ditelan bumi . . . .
Wahai Sang Kekasih . . . .
Mengapa kau siksa hati ini begitu kejam . . . .
Mengapa kau gatung sukma cinta ku di awan kegelapan yang tiada cahaya pandang yang jelas . . . .
Seolah buta mata ini memandang asa cintaku di balik kabut kekalutan . . . .
Mampukah aku bertahan dari gejolak harapan cinta yang tak menentu ini . . . .
Sebenarnya . . . .
Hanya sebuah tanya yang ingin kuungkap pada nuranimu . . . .
Benarkah kau sayang padaku . . . .
Sanggupkah dirimu mencintaiku dengan setulus kasihmu . . . .
Sanggupkah kau mencintaiku apa adanya . . . .
Tatkala Sang Fajar Asmara menjauh dariku . . . .
Entah mengapa . . . .
Sang Dewi Cinta pun pergi setapak demi setapak meninggalkanku . . . .
Secercah sinar kasih begitu besar dalam relung jiwa pun surut bak samodra yang kering ditelan bumi . . . .
Wahai Sang Kekasih . . . .
Mengapa kau siksa hati ini begitu kejam . . . .
Mengapa kau gatung sukma cinta ku di awan kegelapan yang tiada cahaya pandang yang jelas . . . .
Seolah buta mata ini memandang asa cintaku di balik kabut kekalutan . . . .
Mampukah aku bertahan dari gejolak harapan cinta yang tak menentu ini . . . .
Sebenarnya . . . .
Hanya sebuah tanya yang ingin kuungkap pada nuranimu . . . .
Benarkah kau sayang padaku . . . .
Sanggupkah dirimu mencintaiku dengan setulus kasihmu . . . .
Sanggupkah kau mencintaiku apa adanya . . . .
Aku
Aku adalah aku . . .
Dan aku bukanlah siapa siapa . . .
Jika kau tau akan aku . . .
Maka kau kan menyingkir dariku . . .
Karena sesungguhnya aku adalah aku . . .
Yang sesungguhnya siapa saja mendekatiku . . .
Mereka kan kecewa mengetahui akan aku . . .
Karena aku adalah sesosok hina yang tanpa kesucian . . .
Sesosok jasad yang penuh akan luka kesalahan . . .
Penuh akan kekhilafan . . .
Penuh akan dosa dosa terselubung yang meliputi seluruh tubuhku . . .
Maka khabarkanlah kepada ummat . . .
Bahwa Aku adalah Aku . . .
Seonggok daging bernyawa yang butuh kasih sayang darimu . . .
Dan aku bukanlah siapa siapa . . .
Jika kau tau akan aku . . .
Maka kau kan menyingkir dariku . . .
Karena sesungguhnya aku adalah aku . . .
Yang sesungguhnya siapa saja mendekatiku . . .
Mereka kan kecewa mengetahui akan aku . . .
Karena aku adalah sesosok hina yang tanpa kesucian . . .
Sesosok jasad yang penuh akan luka kesalahan . . .
Penuh akan kekhilafan . . .
Penuh akan dosa dosa terselubung yang meliputi seluruh tubuhku . . .
Maka khabarkanlah kepada ummat . . .
Bahwa Aku adalah Aku . . .
Seonggok daging bernyawa yang butuh kasih sayang darimu . . .
Maafkan Aku Kasih . . .
Berurai tetesan air mata kepedihan . . . .
ku merajut serpihan pecahan2 kaca hati yg berserakan di altar cinta ku . . . .
Ku hanya dapat persembahkan mutiara makna yg terucap tulus
dalam sebuah kata 'maaf' dari lubuk sukmaku yg terdalam untukmu.
Maafkan apa yang tlah menjadikan hatimu gundah gulana bahkan gerah terhadap apa yang telah kulakukan . . . .
Sekali lagi maafkan aku . . . .
Maafkan pula apabila ku tlah terlanjur mencintaimu . . . .
ku merajut serpihan pecahan2 kaca hati yg berserakan di altar cinta ku . . . .
Ku hanya dapat persembahkan mutiara makna yg terucap tulus
dalam sebuah kata 'maaf' dari lubuk sukmaku yg terdalam untukmu.
Maafkan apa yang tlah menjadikan hatimu gundah gulana bahkan gerah terhadap apa yang telah kulakukan . . . .
Sekali lagi maafkan aku . . . .
Maafkan pula apabila ku tlah terlanjur mencintaimu . . . .
Ku Kan Membuatmu Jatuh Cinta
Malam ini . . . .
Betapa sulitnya ku mengungkapkan sepenggal kata . . . .
Entah apa yang menyelimuti hati ku . . . .
Entah apa yang menutupi imajinasi ku . . . .
Hingga terasa sulit tuk melepaskan sekelumit kata tentang makna Cinta . . . .
Mungkin derunya tangis yang tak terbendung . . . .
Mungkin rintihan hati yang tersayat sayat . . . .
Mungkin tetesan air mata yang keluar begitu derasanya yang mengalir dari sungai sungai mata sukma ku hingga membanjiri pipi kanan dan kiri ku . . . .
Mungkin juga . . . .
Karena sesaknya dada menahan kerinduan yang teramat sangat . . . .
Akan diri mu wahai Sang Pujaan Hati ku . . . .
Rasanya . . . .
Hidup ku tanpa cinta mu . . . .
Bagai malam tanpa Sang Bulan dan Sang Bintang . . . .
Cinta ku tanpa sambutan hasrat mu . . . .
Bagai panasnya terik Sang Surya tanpa hujan . . . .
Sempat Jiwaku berbisik lirih . . . .
Ku harus memilikimu . . . .
Karena ku yakin . . . .
Ku kan bisa membuat mu jatuh cinta kepada ku
Meski kau tak cinta kepada ku . . . .
Asal kau Beri sedikit waktu untuk ku . . . .
Biar cinta datang karena telah terbiasa . . . .
Wahai Sang Penakluk jiwa ku . . . .
Simpan mawar yang pernah ku beri . . . .
Karena mungkin . . . .
Wanginya kan mengilhami mu tuk mengingat ku. . . .
Sudikah dirimu untuk . . . .
Kenali aku dulu lebih lama . . . .
Sebelum kau caci aku dengan umpatan kebencian mu . . . .
Sebelum kau ludahi aku . . . .
Sebelum kau robek jantung hatiku . . . .
Bahkan . . . .
Sebelum kau pun akhirnya mau menerima Cinta ku yang tulus . . . .
Betapa sulitnya ku mengungkapkan sepenggal kata . . . .
Entah apa yang menyelimuti hati ku . . . .
Entah apa yang menutupi imajinasi ku . . . .
Hingga terasa sulit tuk melepaskan sekelumit kata tentang makna Cinta . . . .
Mungkin derunya tangis yang tak terbendung . . . .
Mungkin rintihan hati yang tersayat sayat . . . .
Mungkin tetesan air mata yang keluar begitu derasanya yang mengalir dari sungai sungai mata sukma ku hingga membanjiri pipi kanan dan kiri ku . . . .
Mungkin juga . . . .
Karena sesaknya dada menahan kerinduan yang teramat sangat . . . .
Akan diri mu wahai Sang Pujaan Hati ku . . . .
Rasanya . . . .
Hidup ku tanpa cinta mu . . . .
Bagai malam tanpa Sang Bulan dan Sang Bintang . . . .
Cinta ku tanpa sambutan hasrat mu . . . .
Bagai panasnya terik Sang Surya tanpa hujan . . . .
Sempat Jiwaku berbisik lirih . . . .
Ku harus memilikimu . . . .
Karena ku yakin . . . .
Ku kan bisa membuat mu jatuh cinta kepada ku
Meski kau tak cinta kepada ku . . . .
Asal kau Beri sedikit waktu untuk ku . . . .
Biar cinta datang karena telah terbiasa . . . .
Wahai Sang Penakluk jiwa ku . . . .
Simpan mawar yang pernah ku beri . . . .
Karena mungkin . . . .
Wanginya kan mengilhami mu tuk mengingat ku. . . .
Sudikah dirimu untuk . . . .
Kenali aku dulu lebih lama . . . .
Sebelum kau caci aku dengan umpatan kebencian mu . . . .
Sebelum kau ludahi aku . . . .
Sebelum kau robek jantung hatiku . . . .
Bahkan . . . .
Sebelum kau pun akhirnya mau menerima Cinta ku yang tulus . . . .
Kau Yang Aku Puja
Mungkin . . . .
Aku ini orang tolol yang terlalu berharap . . . .
Berharap akan cinta yang jauh dari kenyataan . . . .
Bahkan dalam bayang pun seolah tak kan mungkin cinta itu kan ku gapai . . . .
Pernah ku memujanya . . . .
Melebihi apa yang seharusnya aku puja . . . .
Pernah kumencintanya setulus hatiku . . . .
Melebihi semestinya apa yang harus aku cintai . . . .
Tapi apa . . . .
Inikah yang mestinya kau berikan padaku ? . . . .
Kau yang dulu slalu ku puja . . . .
Ternyata tlah menduakan aku . . . .
Mengkhianati cintaku . . . .
Mungkin . . . .
Aku ini orang yang teramat bodoh yang memiliki hayalan tinggi . . . .
Tak pernah ku membayangkan . . . .
Kau kan melukai hatiku . . . .
Hancurkan mimpiku tinggalkan aku . . . .
Aku sadar . . . .
Mungkin aku memang bukanlah pilihanmu . . . .
Mungkin aku memang bukanlah kekasih seperti yang kau mau . . . .
Mungkin aku memang bukanlah pujaan hati yang kau harap seperti harapanku pada sang pujaan hatiku . . . .
Sakit rasanya hati ini menahan luka . . . .
Perih rasanya jiwa ini teriris iris oleh siksa cinta ini . . . .
Sakit yang kurasa . . . .
Terasa takkan mudah sirna . . . .
Begitu membekas di hati ku yang terluka . . . .
Entah sampai kapan . . . .
Ku harus bertahan . . . .
Melawan sedihku sendiri menanti cintamu untuk ku . . . .
Wahai Sang Dewi Cinta . . . .
Turunlah ke bumi . . . .
Bisikkan dalam relung hatinya . . .
Katakan padanya bahwa aku sangat memujanya . . . .
Aku ini orang tolol yang terlalu berharap . . . .
Berharap akan cinta yang jauh dari kenyataan . . . .
Bahkan dalam bayang pun seolah tak kan mungkin cinta itu kan ku gapai . . . .
Pernah ku memujanya . . . .
Melebihi apa yang seharusnya aku puja . . . .
Pernah kumencintanya setulus hatiku . . . .
Melebihi semestinya apa yang harus aku cintai . . . .
Tapi apa . . . .
Inikah yang mestinya kau berikan padaku ? . . . .
Kau yang dulu slalu ku puja . . . .
Ternyata tlah menduakan aku . . . .
Mengkhianati cintaku . . . .
Mungkin . . . .
Aku ini orang yang teramat bodoh yang memiliki hayalan tinggi . . . .
Tak pernah ku membayangkan . . . .
Kau kan melukai hatiku . . . .
Hancurkan mimpiku tinggalkan aku . . . .
Aku sadar . . . .
Mungkin aku memang bukanlah pilihanmu . . . .
Mungkin aku memang bukanlah kekasih seperti yang kau mau . . . .
Mungkin aku memang bukanlah pujaan hati yang kau harap seperti harapanku pada sang pujaan hatiku . . . .
Sakit rasanya hati ini menahan luka . . . .
Perih rasanya jiwa ini teriris iris oleh siksa cinta ini . . . .
Sakit yang kurasa . . . .
Terasa takkan mudah sirna . . . .
Begitu membekas di hati ku yang terluka . . . .
Entah sampai kapan . . . .
Ku harus bertahan . . . .
Melawan sedihku sendiri menanti cintamu untuk ku . . . .
Wahai Sang Dewi Cinta . . . .
Turunlah ke bumi . . . .
Bisikkan dalam relung hatinya . . .
Katakan padanya bahwa aku sangat memujanya . . . .
Saat Saat Indah Bersamamu Dalam Mimpi
Tatkala Sang Gelap pun tiba menghampiriku . . . .
Seakan terhenyak angan dan fikir ku tentang nya . . . .
Namun entah mengapa . . . .
Begitu sulitnya bagi ku berangan tuk menyukai nya . . . .
Begitu sulitnya bagi ku berangan tuk menyayangi nya . . . .
Entah mengapa . . . . Ku rasa betapa sukarnya diri ku
berangan tuk mengasihi nya . . .
Apalagi berangan tuk mencintai nya . . . . Dia kekasih hati ku . . . .
Wahai Sang Malam . . . .
Mengapa Kau buat aku terperangkap dalam siksa angan seperti ini . . . .
Malam demi malam ku lalui dengan rasa kegelisahan . . . .
Perjalanan panjang yang ku tempuh sungguh tak menembuskan angan ku tuk meraih harapan ku tentang cinta . . . .
Mengapa . . . .Mengapa Wahai Sang Malam . . . .
Sungguh aku bertanya kepada Mu Wahai Sang Penguasa Malam . . . .
Kenapa tak sedikitpun kau berikan kebahagiaan cinta untuk ku di kala sadar . . . .
Apa salah ku . . . .
Sejenak terbersit dalam angan ku . . . .
Apakah karena aku tlah menghina Sang Pujangga Cinta tadi siang . . . .
Apakah karena aku tlah melecehkan Sang Pujangga Cinta Kekasih mu . . . .
Apakah benar demikian . . . .
Apakah sedemikian hebatnya Dia Sang Pujangga Cinta di hadapan Mu . . . . Sehingga Kau menghukum ku menjadi orang yang teraniaya dalan cinta . . . .
Ooooh Sang Penguasa Malam . . . .
Maafkanlah aku . . . . Jika hal itu menjadi penyebab murka Mu kepada ku . . . .
Tolonglah aku . . . .
Berikan aku pilihan lain yang dapat memberiku kebahagiaan cinta . . . .
Bahkan . . . . Jika perlu . . . .
Mohonkan pada Sang Penguasa Mimpi tuk membantuku menikmati indahnya cinta . . . .
Meski hanya sebatas mimpi dalam tidur panjang ku di malam ini . . . .
Sungguh . . . .
Ijinkan aku lepas dari karma cinta ini . . . .
Ijinkan aku tuk dapat merasakan nikmatnya cinta bersamanya . . . .
Meski hanya lewat mimpi indah saat tidur ku yang lelap . . . .
Seakan terhenyak angan dan fikir ku tentang nya . . . .
Namun entah mengapa . . . .
Begitu sulitnya bagi ku berangan tuk menyukai nya . . . .
Begitu sulitnya bagi ku berangan tuk menyayangi nya . . . .
Entah mengapa . . . . Ku rasa betapa sukarnya diri ku
berangan tuk mengasihi nya . . .
Apalagi berangan tuk mencintai nya . . . . Dia kekasih hati ku . . . .
Wahai Sang Malam . . . .
Mengapa Kau buat aku terperangkap dalam siksa angan seperti ini . . . .
Malam demi malam ku lalui dengan rasa kegelisahan . . . .
Perjalanan panjang yang ku tempuh sungguh tak menembuskan angan ku tuk meraih harapan ku tentang cinta . . . .
Mengapa . . . .Mengapa Wahai Sang Malam . . . .
Sungguh aku bertanya kepada Mu Wahai Sang Penguasa Malam . . . .
Kenapa tak sedikitpun kau berikan kebahagiaan cinta untuk ku di kala sadar . . . .
Apa salah ku . . . .
Sejenak terbersit dalam angan ku . . . .
Apakah karena aku tlah menghina Sang Pujangga Cinta tadi siang . . . .
Apakah karena aku tlah melecehkan Sang Pujangga Cinta Kekasih mu . . . .
Apakah benar demikian . . . .
Apakah sedemikian hebatnya Dia Sang Pujangga Cinta di hadapan Mu . . . . Sehingga Kau menghukum ku menjadi orang yang teraniaya dalan cinta . . . .
Ooooh Sang Penguasa Malam . . . .
Maafkanlah aku . . . . Jika hal itu menjadi penyebab murka Mu kepada ku . . . .
Tolonglah aku . . . .
Berikan aku pilihan lain yang dapat memberiku kebahagiaan cinta . . . .
Bahkan . . . . Jika perlu . . . .
Mohonkan pada Sang Penguasa Mimpi tuk membantuku menikmati indahnya cinta . . . .
Meski hanya sebatas mimpi dalam tidur panjang ku di malam ini . . . .
Sungguh . . . .
Ijinkan aku lepas dari karma cinta ini . . . .
Ijinkan aku tuk dapat merasakan nikmatnya cinta bersamanya . . . .
Meski hanya lewat mimpi indah saat tidur ku yang lelap . . . .
Hatiku Berduka
Entah tak tau apa yang ku rasa . . . .
Sepertinya hatiku terasa gundah . . . .
Gelisah tak tentu arah sedihnya . . . .
Namun aku mengerti apa maunya rasa . . . .
Tampaknya ada sesuatu yang orang lain gak suka . . . .
Aku memang harus merasa . . . .
Bahwa hidupku tiada guna . . . .
Apalagi jika menyangkut masalah cinta . . . .
Sungguh sejatinya saat ini benar benar ku merana . . . .
Karena kasih sayang dan cintaku dianggap sampah . . . .
Titip pesan buat yang ada . . . .
Bahwa aku tetap cinta pada kalian semua . . . .
Sepertinya hatiku terasa gundah . . . .
Gelisah tak tentu arah sedihnya . . . .
Namun aku mengerti apa maunya rasa . . . .
Tampaknya ada sesuatu yang orang lain gak suka . . . .
Aku memang harus merasa . . . .
Bahwa hidupku tiada guna . . . .
Apalagi jika menyangkut masalah cinta . . . .
Sungguh sejatinya saat ini benar benar ku merana . . . .
Karena kasih sayang dan cintaku dianggap sampah . . . .
Titip pesan buat yang ada . . . .
Bahwa aku tetap cinta pada kalian semua . . . .
Hidup Ku Tanpa Mu Bisa Nestapa
Ku ingat saat itu . . . .
Pernah sekali kau bisikkan di telingaku sepenggal kalimat . . . .
Katamu kamu cinta kepada ku selamanya . . . .
Meski perlahan tapi kudengar jelas dalam resapan hati ku . . . .
Katamu kamu kan teramat rindu kepada ku . . . .
Dan itupun aku ingat selalu di relung sukma ku . . . .
Tapi entah mengapa aku masih ragu . . . .
Kau bilang . . . .
Katamu aku ini cinta terakhir kamu
Katamu aku ini cinta dalam hidupmu
Tapi entah mengapa aku masih ragu
Kata katamu ku anggap bagai Maha Karya Puisi terindah yang pernah aku dengar sepanjang hidup ku . . . .
Kau bilang . . . .
Hadirku adalah awal dari kehidupanmu.......
Kehidupan yangg berbeda . . . .
Kehidupan yang kau damba . . . .
Cinta ku adalah anugerah bagi mu . . . .
Cinta yang kau impikan . . . .
Cinta yang membuat mu bahagia . . . .
Tiap kata yang terucap dari bibir ku adalah kebahagian buat mu . . . .
Kasih sayang dan perhatian ku adalah penerang hidup mu . . . .
Kau ukir nama ku di atas permadani mu . . . .
Karena hanya nama ku yang selalu ada dalam hati mu . . . .
Karena kau selalu mencintai ku untuk selamanya . . . .
Aku pun bertanya dalam relung hati ku . . . .
Mungkinkah aku ini menjadi satu-satunya cinta yang terakhir kamu . . . .
Dan tak akan ada cinta yang kedua . . . .
Dan ketiga dan cinta lainnya . . . .
Meski ku sadar yang ku maksud cinta hanya dalam hati mu . . . .
Kau bilang . . . .
Katamu kamu hilang jika aku pun pergi . . . .
Katamu kamu musnah jika cintaku punah . . . .
Tapi mengapa aku masih ragu . . . .
Wahai Kekasih Pujaan Kuuuuuuu . . . .
Hidup ku tanpa cinta mu sungguh kan membuat ku bimbang . . . .
Hidup ku tanpa cinta mu sungguh kan membuat ku kehilangan . . . .
Bahkan . . . .
Hidup ku tanpa cinta mu sungguh kan membuat ku gila . .
Pernah sekali kau bisikkan di telingaku sepenggal kalimat . . . .
Katamu kamu cinta kepada ku selamanya . . . .
Meski perlahan tapi kudengar jelas dalam resapan hati ku . . . .
Katamu kamu kan teramat rindu kepada ku . . . .
Dan itupun aku ingat selalu di relung sukma ku . . . .
Tapi entah mengapa aku masih ragu . . . .
Kau bilang . . . .
Katamu aku ini cinta terakhir kamu
Katamu aku ini cinta dalam hidupmu
Tapi entah mengapa aku masih ragu
Kata katamu ku anggap bagai Maha Karya Puisi terindah yang pernah aku dengar sepanjang hidup ku . . . .
Kau bilang . . . .
Hadirku adalah awal dari kehidupanmu.......
Kehidupan yangg berbeda . . . .
Kehidupan yang kau damba . . . .
Cinta ku adalah anugerah bagi mu . . . .
Cinta yang kau impikan . . . .
Cinta yang membuat mu bahagia . . . .
Tiap kata yang terucap dari bibir ku adalah kebahagian buat mu . . . .
Kasih sayang dan perhatian ku adalah penerang hidup mu . . . .
Kau ukir nama ku di atas permadani mu . . . .
Karena hanya nama ku yang selalu ada dalam hati mu . . . .
Karena kau selalu mencintai ku untuk selamanya . . . .
Aku pun bertanya dalam relung hati ku . . . .
Mungkinkah aku ini menjadi satu-satunya cinta yang terakhir kamu . . . .
Dan tak akan ada cinta yang kedua . . . .
Dan ketiga dan cinta lainnya . . . .
Meski ku sadar yang ku maksud cinta hanya dalam hati mu . . . .
Kau bilang . . . .
Katamu kamu hilang jika aku pun pergi . . . .
Katamu kamu musnah jika cintaku punah . . . .
Tapi mengapa aku masih ragu . . . .
Wahai Kekasih Pujaan Kuuuuuuu . . . .
Hidup ku tanpa cinta mu sungguh kan membuat ku bimbang . . . .
Hidup ku tanpa cinta mu sungguh kan membuat ku kehilangan . . . .
Bahkan . . . .
Hidup ku tanpa cinta mu sungguh kan membuat ku gila . .
Ku Bahagia Bersama Cinta Mu . . . .
Hari ini ku menangis lagi . . . .
Tapi mungkin tangisku kali . . . .
Bukanlah tangis cengeng yang membuat cemooh pada Sang Pujangga Cinta . . . .
Karena tangisku kali ini . . . .
Adalah tangis suka akan citaku yang tersampaikan . . . .
Tangisku kali ini adalah tangis kebahagiaan akan Sang Cinta yang datang menyapa . . . .
Oooooooooooh Sang Samudera . . . .
Hamparan luasmu mempertemukanku akan ikatan cinta yang kudamba . . . .
Dia tlah datang menghampiriku dengan senyum manisnya . . . .
Dia menyentuh rasa hatiku dengan sejuknya kasih yang kunanti . . . .
Dia memeluk dinding bilik relung jiwaku dengan rasa sayangnya . . . .
Tergetar . . . .
Terhenyak . . . .
Terhentak . . . . . Seluruh jasad dan nyawaku dengan ketulusan Roh Cintanya
Terimakasih Oooooooh Sang Dewi Cinta . . . .
Kau tlah hadirkan untukku . . . .
Satu rasa cintamu . . . .
Kau tlah tunjukkan padaku . . . .
Kau tlah berikan buatku di saat aku rindu . . . .
Oooooooooooh Sang Penawar Rindu . . . .
Kau memang hanyalah untukku . . . .
Setelah ku percaya . . . .
Hanya kamu . . . .
Yang mengerti perasaanku . . . .
Kuingin selalu dekat denganmu . . . .
Kuakan selalu ada untukmu . . . .
Tuk memberi rasa cinta yang tulus. . . .
Tuk memberi kehangatan rasa kasih dan sayang . . . . buatmu
Karena sesungguhnya . . . .
Ku kan selalu merasa bahagia bersama CINTAMU . . . .
Tapi mungkin tangisku kali . . . .
Bukanlah tangis cengeng yang membuat cemooh pada Sang Pujangga Cinta . . . .
Karena tangisku kali ini . . . .
Adalah tangis suka akan citaku yang tersampaikan . . . .
Tangisku kali ini adalah tangis kebahagiaan akan Sang Cinta yang datang menyapa . . . .
Oooooooooooh Sang Samudera . . . .
Hamparan luasmu mempertemukanku akan ikatan cinta yang kudamba . . . .
Dia tlah datang menghampiriku dengan senyum manisnya . . . .
Dia menyentuh rasa hatiku dengan sejuknya kasih yang kunanti . . . .
Dia memeluk dinding bilik relung jiwaku dengan rasa sayangnya . . . .
Tergetar . . . .
Terhenyak . . . .
Terhentak . . . . . Seluruh jasad dan nyawaku dengan ketulusan Roh Cintanya
Terimakasih Oooooooh Sang Dewi Cinta . . . .
Kau tlah hadirkan untukku . . . .
Satu rasa cintamu . . . .
Kau tlah tunjukkan padaku . . . .
Kau tlah berikan buatku di saat aku rindu . . . .
Oooooooooooh Sang Penawar Rindu . . . .
Kau memang hanyalah untukku . . . .
Setelah ku percaya . . . .
Hanya kamu . . . .
Yang mengerti perasaanku . . . .
Kuingin selalu dekat denganmu . . . .
Kuakan selalu ada untukmu . . . .
Tuk memberi rasa cinta yang tulus. . . .
Tuk memberi kehangatan rasa kasih dan sayang . . . . buatmu
Karena sesungguhnya . . . .
Ku kan selalu merasa bahagia bersama CINTAMU . . . .
"Ku Kan Menunggu Cintamu"
Saat ku tulis coretan kisah ini . . .
Tak semestinya ku meneteskan air mata lagi . . . .
Tak semestinya ku masih bersedih . . . .
Tak semestinya pula ku meremat remat belahan dada dan uraian rambut ku . . . .
Namun aku dapat berbuat apa . . . .
Karena seolah . . . .
Mata ku tergetar tangis pilu yang menjamah rintihan rasa kerinduan . . . .
Jiwa ku tercengkeram oleh rengkuhan kasih tak sampai yang membelenggu ku . . . .
Dan tangan ku pun tergerak tuk menahan ledakan dahsyatnya cinta yang ada di dada dan pusingnya kepala mengingat ingat harapan tinggi yang seolah sulit ku gapai . . . .
Khayalan ku dalam mimpi . . . .
Seolah ku mengharap tuk menunggu . . . .
Ku menunggu kau putus dengan kekasihmu . . . .
Meski ku tak kan ganggu dirimu dengan kekasihmu . . . .
Ku kan selalu disini tuk menanti . . . .
Untuk menunggumu . . . .
Setia hingga nanti . . . .
Oh Cinta ku . . . .
Cinta itu . . . . Cinta yang ku damba darimu . . . .
Ku berharap kau kelak kan cintai aku . . . .
Saat kau telah tak bersama kekasihmu . . . .
Andai kau tau Sayank . . . .
Ku lakukan semua ini agar kau cintai ku . . . .
Haruskah ku bilang cinta . . . .
Hati senang namun bimbang . . . .
Ada cemburu juga rindu . . . .
Dana ku kan tetap menunggu . . . .
Haruskah ku bilang cinta . . . .
Hati senang namun bimbang . . . .
Meski kau sudah ada yang punya . . . .
Ku kan tetap menunggu . . . .
Kau datang padaku . . . .
Karena ku yakin . . . .
Karena ku tahu kelak kau kan datang kepadaku . . . .
Saat kau sadar betapa ku cintaimu . . . .
Ku kan selalu setia tuk menunggumu . . . .
Ku kan tetap menunggu . . . .
Tak semestinya ku meneteskan air mata lagi . . . .
Tak semestinya ku masih bersedih . . . .
Tak semestinya pula ku meremat remat belahan dada dan uraian rambut ku . . . .
Namun aku dapat berbuat apa . . . .
Karena seolah . . . .
Mata ku tergetar tangis pilu yang menjamah rintihan rasa kerinduan . . . .
Jiwa ku tercengkeram oleh rengkuhan kasih tak sampai yang membelenggu ku . . . .
Dan tangan ku pun tergerak tuk menahan ledakan dahsyatnya cinta yang ada di dada dan pusingnya kepala mengingat ingat harapan tinggi yang seolah sulit ku gapai . . . .
Khayalan ku dalam mimpi . . . .
Seolah ku mengharap tuk menunggu . . . .
Ku menunggu kau putus dengan kekasihmu . . . .
Meski ku tak kan ganggu dirimu dengan kekasihmu . . . .
Ku kan selalu disini tuk menanti . . . .
Untuk menunggumu . . . .
Setia hingga nanti . . . .
Oh Cinta ku . . . .
Cinta itu . . . . Cinta yang ku damba darimu . . . .
Ku berharap kau kelak kan cintai aku . . . .
Saat kau telah tak bersama kekasihmu . . . .
Andai kau tau Sayank . . . .
Ku lakukan semua ini agar kau cintai ku . . . .
Haruskah ku bilang cinta . . . .
Hati senang namun bimbang . . . .
Ada cemburu juga rindu . . . .
Dana ku kan tetap menunggu . . . .
Haruskah ku bilang cinta . . . .
Hati senang namun bimbang . . . .
Meski kau sudah ada yang punya . . . .
Ku kan tetap menunggu . . . .
Kau datang padaku . . . .
Karena ku yakin . . . .
Karena ku tahu kelak kau kan datang kepadaku . . . .
Saat kau sadar betapa ku cintaimu . . . .
Ku kan selalu setia tuk menunggumu . . . .
Ku kan tetap menunggu . . . .
Karena Mu Ku Cemburu
Sang Rembulan memang lagi bersinar terang karena purnamanya . . . .
Secerah sinar Sang Rembulan . . . .
Sang Bintang pun memancarkan kecerahannya . . . .
Namun entah kenapa . . . .
Hati ku galau berliput kabut kegelisahan yang tiada tara malam ini . . . .
Seolah tak tertahan tuk meluapkan rasa kesal kepada Sang Bumi . . . .
Kepada Sang Angin pun aku berteriak lantang . . . .
"Wahai Sang Pembawa Kesejukan" . . . .
Dimanakah dirimu berada saat ini . . . .
Di saat ku sangat membutuhkan hempasan lembutmu . . . .
Kau malah menghilang menyelinap bagai Sang Pencuri yang lari ketakutan . . . .
Dimanakah engkau berada saat ini . . . .
Di kala ku sangat membutuhkan dekapan kesejukanmu . . . .
Aku ingin mengulang bertanya tentang "Apa itu Cinta" . . . .
Meski ku tau Engkau kan menjawab : . . . .
" Lihatlah dimatamu . . . .
Karena Cinta telah meninggalkan jejak cahaya disana . . . ."
Dan kalau pun aku bertanya "Kenapa bisa begitu" . . . .
Maka Engkau pun kan menjawan : . . . .
"Jawabnya adalah Kamu" . . . .
Dan kalau pun ku masih ada pertanyaan kenapa harus kamu . . . .
Maka jawabmu jelas : . . . .
"Terus terang . . . . Aku tak tahu . . . .
Karena sesungguhnya kata-kata ku tak kan sanggup lagi mennyampaikan isyarat hatimu . . . ."
Tapi bukan itu Wahai Sang Bayu . . . .
Karena sesungguhnya aku sedang gelisah melihat dia sedang bersamanya . . . .
Aku sedang gundah membayangkan dia ada di sisinya . . . .
Dan aku sedang berkalang sedih dan perih menyaksikan dia hidup berdampingan dengannya . . . .
Sungguh Wahai Sang Penghempas Udara Kehidupan . . . .
Aku "C e m b u r u" menjadi penonton akan drama Cinta ini . . . .
Akankah dia tau ku merasakan hal ini . . . .
Akankah dia mengerti tentang duka rasa yang menyelimuti kehampaan hatiku ini . . . .
Menunggu . . . .
Mengharap . . . .
Saat terindah bersamanya . . . .
Setelah dia kan sendiri . . . .
Secerah sinar Sang Rembulan . . . .
Sang Bintang pun memancarkan kecerahannya . . . .
Namun entah kenapa . . . .
Hati ku galau berliput kabut kegelisahan yang tiada tara malam ini . . . .
Seolah tak tertahan tuk meluapkan rasa kesal kepada Sang Bumi . . . .
Kepada Sang Angin pun aku berteriak lantang . . . .
"Wahai Sang Pembawa Kesejukan" . . . .
Dimanakah dirimu berada saat ini . . . .
Di saat ku sangat membutuhkan hempasan lembutmu . . . .
Kau malah menghilang menyelinap bagai Sang Pencuri yang lari ketakutan . . . .
Dimanakah engkau berada saat ini . . . .
Di kala ku sangat membutuhkan dekapan kesejukanmu . . . .
Aku ingin mengulang bertanya tentang "Apa itu Cinta" . . . .
Meski ku tau Engkau kan menjawab : . . . .
" Lihatlah dimatamu . . . .
Karena Cinta telah meninggalkan jejak cahaya disana . . . ."
Dan kalau pun aku bertanya "Kenapa bisa begitu" . . . .
Maka Engkau pun kan menjawan : . . . .
"Jawabnya adalah Kamu" . . . .
Dan kalau pun ku masih ada pertanyaan kenapa harus kamu . . . .
Maka jawabmu jelas : . . . .
"Terus terang . . . . Aku tak tahu . . . .
Karena sesungguhnya kata-kata ku tak kan sanggup lagi mennyampaikan isyarat hatimu . . . ."
Tapi bukan itu Wahai Sang Bayu . . . .
Karena sesungguhnya aku sedang gelisah melihat dia sedang bersamanya . . . .
Aku sedang gundah membayangkan dia ada di sisinya . . . .
Dan aku sedang berkalang sedih dan perih menyaksikan dia hidup berdampingan dengannya . . . .
Sungguh Wahai Sang Penghempas Udara Kehidupan . . . .
Aku "C e m b u r u" menjadi penonton akan drama Cinta ini . . . .
Akankah dia tau ku merasakan hal ini . . . .
Akankah dia mengerti tentang duka rasa yang menyelimuti kehampaan hatiku ini . . . .
Menunggu . . . .
Mengharap . . . .
Saat terindah bersamanya . . . .
Setelah dia kan sendiri . . . .
Resah
Di kala hatimu resah . . . .
Di saat jiwamu gelisah . . . .
Aku tau . . . . mungkin kau seakan putus asa
Dan mungkin . . . .
Tiada seorangpun yang tau
Bahwa aku pun merasakan keresahanmu . . . .
Bahwa aku pun merasakan kegelisahanmu . . . .
Bahkan sebenarnya aku pun seolah putus asa seperti yang kau rasa . . . .
Tangismu adalah tangisku . . . .
Jeritan hatimupun adalah adalah jeritan hatiku . . . .
Bahka mungkin . . . .
Andai kau tau . . . .
dan aku yakin kau tau . . . .
Bahwa Jeritan hati dan tangisanku terasa jelas lebih mendalam . . . .
Lebi kencang . . . .
Dan lebih mengiris iris menyayat kalbuku . . . .
Di saat jiwamu gelisah . . . .
Aku tau . . . . mungkin kau seakan putus asa
Dan mungkin . . . .
Tiada seorangpun yang tau
Bahwa aku pun merasakan keresahanmu . . . .
Bahwa aku pun merasakan kegelisahanmu . . . .
Bahkan sebenarnya aku pun seolah putus asa seperti yang kau rasa . . . .
Tangismu adalah tangisku . . . .
Jeritan hatimupun adalah adalah jeritan hatiku . . . .
Bahka mungkin . . . .
Andai kau tau . . . .
dan aku yakin kau tau . . . .
Bahwa Jeritan hati dan tangisanku terasa jelas lebih mendalam . . . .
Lebi kencang . . . .
Dan lebih mengiris iris menyayat kalbuku . . . .
Andai kau tahu
Terasa lekat menyengat di sekujur jasad . . . .
Ku rasa dinginnya malam ini menyelimuti diriku. . . .
Bumipun yang ku injak seakan tak mau tau akan dinginnya hatiku saat ini . . . .
Sedingin hawa tiupan Sang Bayu yang menghembus menghempas tubuh ku . . .
Ku rasakan pula bekunya sukma jiwaku mengharap kehadiranmu saat ini . . . .
Andai kau tahu . . . .
Betapa rindunya diriku akan akan dirimu . . . . .
Betapa berhasratnya gelora asmaraku padamu saat ini . . . .
Oh Kekasih pujaan hatiku . . . .
Seperti kumengerti akan keresahanmu . . . .
Seperti kutau kegelisahanmu . . . .
Adakah saat ini kau mengerti . . . .
Adakah malam ini kau tau . . . .
Resah dan gelisahnya hati serta jiwaku merindukan kehangatan belaian kasihmu ??????
Ku rasa dinginnya malam ini menyelimuti diriku. . . .
Bumipun yang ku injak seakan tak mau tau akan dinginnya hatiku saat ini . . . .
Sedingin hawa tiupan Sang Bayu yang menghembus menghempas tubuh ku . . .
Ku rasakan pula bekunya sukma jiwaku mengharap kehadiranmu saat ini . . . .
Andai kau tahu . . . .
Betapa rindunya diriku akan akan dirimu . . . . .
Betapa berhasratnya gelora asmaraku padamu saat ini . . . .
Oh Kekasih pujaan hatiku . . . .
Seperti kumengerti akan keresahanmu . . . .
Seperti kutau kegelisahanmu . . . .
Adakah saat ini kau mengerti . . . .
Adakah malam ini kau tau . . . .
Resah dan gelisahnya hati serta jiwaku merindukan kehangatan belaian kasihmu ??????
Harapan Cinta
Meski sejenak tapi ku sempat menatap langit . . . .
Dalam hati ku sempatkan pula bertanya pada Sang Bintang malam . . . .
Wahai Sang Bintang . . . .
Adakah kau mau berbagi kasih pada ku ? . . . .
Meski terhempas angin namun ku jelas mendengar jawabnya . . . .
"Apa yang kau inginkan malam ini saudaraku ?" tanyanya . . . .
Aku pun terdiam sejenak . . . .
Lalu ku katakan keinginan ku padanya . . . .
"Aku ingin kau berikan Setitik Cahaya mu buat sahabat sahabat ku terkasih . . . .
Berikan Secercah Sinar Kebahagian buat mereka yang hari ini tertoreh dalam catatan sejarah bahwa mereka saat itu terlahir ke dunia yang penuh dengan Duka Cinta ini . . . ."
Sang Bintang pun menyapa ku dengan kelembutannya . . . .
"Untuk mu Sang Pujangga Cinta . . . . Ku perkenankan permohonan mu . . . .
Aku akan berikan bukan hanya Setitik Sinar ku buat mereka . . . .
Namun akan ku berikan Sejuta Pancaran Sinar ku buat kebahagiaan sahabat sahabat mu . . . .
Bukan hanya Secercah Pancaran Sinar ku yang akan ku berikan pada mereka . . . .
Namun akan ku tebarkan Segenap Pancaran Cahaya ku ke dalam hati, dalam relung sukma, bahkan ke dalam bilik bilik sanubari sahabat sahabat mu . . . .
Agar mereka selalu terberkati dengan kebahagiaan . . . .
Agar mereka selalu diliputi anugerah kesehatan, anugerah keselamatan dan anugerah keberkahan rejeki dari Hyang Maha Pengasih dan Penyayang . . . .
Dan . . . .
Yang utama pula agar mereka selalu terlimpahi Anugerah Cinta Sejati yang selalu mereka harap harapkan selama ini . . . .
Dengan segenap pancaran Sejuta Sinar Cahaya ku . . . .
Mereka kan meraih Sejuta Harapan tentang Cintanya kepada Sang Kekasih pujaan hatinya . . . ."
Aku pun terperanah dan terhanyut dalam tetes tetes tangis kebahagiaan ku . . . .
Dan hanya dapat berucap dengan keyakinan penuh : Aamiin.
Dalam hati ku sempatkan pula bertanya pada Sang Bintang malam . . . .
Wahai Sang Bintang . . . .
Adakah kau mau berbagi kasih pada ku ? . . . .
Meski terhempas angin namun ku jelas mendengar jawabnya . . . .
"Apa yang kau inginkan malam ini saudaraku ?" tanyanya . . . .
Aku pun terdiam sejenak . . . .
Lalu ku katakan keinginan ku padanya . . . .
"Aku ingin kau berikan Setitik Cahaya mu buat sahabat sahabat ku terkasih . . . .
Berikan Secercah Sinar Kebahagian buat mereka yang hari ini tertoreh dalam catatan sejarah bahwa mereka saat itu terlahir ke dunia yang penuh dengan Duka Cinta ini . . . ."
Sang Bintang pun menyapa ku dengan kelembutannya . . . .
"Untuk mu Sang Pujangga Cinta . . . . Ku perkenankan permohonan mu . . . .
Aku akan berikan bukan hanya Setitik Sinar ku buat mereka . . . .
Namun akan ku berikan Sejuta Pancaran Sinar ku buat kebahagiaan sahabat sahabat mu . . . .
Bukan hanya Secercah Pancaran Sinar ku yang akan ku berikan pada mereka . . . .
Namun akan ku tebarkan Segenap Pancaran Cahaya ku ke dalam hati, dalam relung sukma, bahkan ke dalam bilik bilik sanubari sahabat sahabat mu . . . .
Agar mereka selalu terberkati dengan kebahagiaan . . . .
Agar mereka selalu diliputi anugerah kesehatan, anugerah keselamatan dan anugerah keberkahan rejeki dari Hyang Maha Pengasih dan Penyayang . . . .
Dan . . . .
Yang utama pula agar mereka selalu terlimpahi Anugerah Cinta Sejati yang selalu mereka harap harapkan selama ini . . . .
Dengan segenap pancaran Sejuta Sinar Cahaya ku . . . .
Mereka kan meraih Sejuta Harapan tentang Cintanya kepada Sang Kekasih pujaan hatinya . . . ."
Aku pun terperanah dan terhanyut dalam tetes tetes tangis kebahagiaan ku . . . .
Dan hanya dapat berucap dengan keyakinan penuh : Aamiin.
Maafkan Aku Yang Tlah Melukai Hatimu
Awalnya ku tak tau . . . .
Awalnya pun ku tak mengerti . . . .
Betapa kau tlah sembunyikan sebuah rasa . . . .
Rasa Hati yang terpendam dalam . . . .
Sebegitu dalamnya di relung hatimu . . . .
Dalam bilik sukmamu . . . .
Yang mungkin . . . .
Hanya kaulah satu satunya yang mengetahuinya akan rasa itu . . . .
Memendam rasa pada diri ku . . . .
Yang akhirnya tak bisa kau miliki . . . .
Bahkan tak mungkin kau temui . . . .
Karena rasa hanya kau yang tau . . . .
Dan hanya kau yang mengerti . . . .
Tanpa sedikitpun kau beritahukan pada ku . . . .
Bahkan pada angin malam yang menghempaskan nafas kehidupan . . . .
Kau pun tak mengkhabarkannya . . . .
Harusnya kau tak perlu mengenal aku . . . .
Dan aku pun mungkin tak perlu mengenal kamu . . . .
Sehingga kita tak perlu saling bertemu
Atau mungkin harusnya aku . . . .
Aku yang seharusnya hidup di dunia yang berbeda dengan mu . . . .
Dan kini aku . . . .
Telah kehilangan diri mu . . . .
Karena mungkin aku . . . .
Tlah menyakiti hati mu . . . .
Yang menorehkan luka keacuhan akan rasa itu di hati mu untuk ku . . . .
Sungguh . . . .
Betapa bodohnya aku . . . .
Yang tlah mengecewakan mu . . . .
Membiarkan cinta itu pergi menghilang . . . .
Tanpa ku tau . . . .
Tanpa ku mengerti bahwa kau sayang pada ku . . . .
Tanpa ku buka sedikit pun hati ku . . . .
Tuk menerima Rasa Cinta mu pada ku . . . .
Maafkan aku kasih . . . .
Maafkan diri ku yang menyesal tiada akhir . . . .
Terhadap Cinta Terpendam mu untuk ku . . . .
Awalnya pun ku tak mengerti . . . .
Betapa kau tlah sembunyikan sebuah rasa . . . .
Rasa Hati yang terpendam dalam . . . .
Sebegitu dalamnya di relung hatimu . . . .
Dalam bilik sukmamu . . . .
Yang mungkin . . . .
Hanya kaulah satu satunya yang mengetahuinya akan rasa itu . . . .
Memendam rasa pada diri ku . . . .
Yang akhirnya tak bisa kau miliki . . . .
Bahkan tak mungkin kau temui . . . .
Karena rasa hanya kau yang tau . . . .
Dan hanya kau yang mengerti . . . .
Tanpa sedikitpun kau beritahukan pada ku . . . .
Bahkan pada angin malam yang menghempaskan nafas kehidupan . . . .
Kau pun tak mengkhabarkannya . . . .
Harusnya kau tak perlu mengenal aku . . . .
Dan aku pun mungkin tak perlu mengenal kamu . . . .
Sehingga kita tak perlu saling bertemu
Atau mungkin harusnya aku . . . .
Aku yang seharusnya hidup di dunia yang berbeda dengan mu . . . .
Dan kini aku . . . .
Telah kehilangan diri mu . . . .
Karena mungkin aku . . . .
Tlah menyakiti hati mu . . . .
Yang menorehkan luka keacuhan akan rasa itu di hati mu untuk ku . . . .
Sungguh . . . .
Betapa bodohnya aku . . . .
Yang tlah mengecewakan mu . . . .
Membiarkan cinta itu pergi menghilang . . . .
Tanpa ku tau . . . .
Tanpa ku mengerti bahwa kau sayang pada ku . . . .
Tanpa ku buka sedikit pun hati ku . . . .
Tuk menerima Rasa Cinta mu pada ku . . . .
Maafkan aku kasih . . . .
Maafkan diri ku yang menyesal tiada akhir . . . .
Terhadap Cinta Terpendam mu untuk ku . . . .
Mata Mu
Sempat Ku memandang . . . .
Mata seorang gadis . . . .
Yang tak pernah ku lihat sebelumnya . . . .
Sungguh luar biasa . . . .
Hatiku dag dig dug . . .
Berdebar menderu terasa bagai angin kencang. . . .
Berdetak kencang menggebu bagai badai gelombang samudera . . . .
Matamu tajam bagaikan elang . . . .
Bulu matamu lenti bagaikan koala . . . .
Kulitmu halus bagaikan kijang . . . .
Dan yang paling buat aku suka kamu . . . .
Tubuhmu wangi laksana pindang . . . .
Hmmmmmm . . . . Im falling love
Mata seorang gadis . . . .
Yang tak pernah ku lihat sebelumnya . . . .
Sungguh luar biasa . . . .
Hatiku dag dig dug . . .
Berdebar menderu terasa bagai angin kencang. . . .
Berdetak kencang menggebu bagai badai gelombang samudera . . . .
Matamu tajam bagaikan elang . . . .
Bulu matamu lenti bagaikan koala . . . .
Kulitmu halus bagaikan kijang . . . .
Dan yang paling buat aku suka kamu . . . .
Tubuhmu wangi laksana pindang . . . .
Hmmmmmm . . . . Im falling love
Puisiku Buatmu . . . .
1 pohon bisa jadi hutan …!!!
1 senyuman bisa jadi perhatian …!!!
1 sentuhan bisa jadi hal yang tak terlupakan …!!!
1 kali lagi sentuhan bisa jadi hal yang menggairahkan ...!!!
1 kali lagi kau sentuh aku bisa jadi membuatku pingsan ...!!!
Yang jelas . . .. . . .. . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. ..
1 orang sepertimu bisa jadi rebutan …!!!
Tapi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Di hutan !!!
1 senyuman bisa jadi perhatian …!!!
1 sentuhan bisa jadi hal yang tak terlupakan …!!!
1 kali lagi sentuhan bisa jadi hal yang menggairahkan ...!!!
1 kali lagi kau sentuh aku bisa jadi membuatku pingsan ...!!!
Yang jelas . . .. . . .. . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. ..
1 orang sepertimu bisa jadi rebutan …!!!
Tapi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Di hutan !!!
J e r a w a t
Jerawat - oooh jerawat
Kau tumbuh subur menutupi jidat
Kau buat mukaku terasa pekat
Jika kupijat mukaku langsung pucat
Jerawat - oooh jerawat
Karena kau hari-hariku terasa berat
Karena kau mukaku seperti tak terawat
Jika ku berkaca ingin rasanya cermin ku sikat
Jerawat - oooh jerawat
Kau terus bertambah seolah menjerat
Kau bisa menyebabkan aku berbuat nekat
Jika kubiarkan mukaku pasti sekarat
Jerawat - oooh jerawat
Kini tampangku semakin berkarat
Kupencet satu timbul empat
Kupencet di jidat timbul di pantat
Dasar jerawat!!
Kau tumbuh subur menutupi jidat
Kau buat mukaku terasa pekat
Jika kupijat mukaku langsung pucat
Jerawat - oooh jerawat
Karena kau hari-hariku terasa berat
Karena kau mukaku seperti tak terawat
Jika ku berkaca ingin rasanya cermin ku sikat
Jerawat - oooh jerawat
Kau terus bertambah seolah menjerat
Kau bisa menyebabkan aku berbuat nekat
Jika kubiarkan mukaku pasti sekarat
Jerawat - oooh jerawat
Kini tampangku semakin berkarat
Kupencet satu timbul empat
Kupencet di jidat timbul di pantat
Dasar jerawat!!
Menanti Hadirmu
Sepi rasanya dunia ini . . . .
Sesunyi dan sesenyap jiwa ku yang seakan membeku ini . . . .
Entah kenapa tiada hentinya hati menangis . . . .
Entah mengapa diriku seakan terajam dengan siksa cinta ini . . . .
Hingga kali ini pun Tetes Air Mata Cinta ku jatuh mengguyur bumi . . . .
Wahai Sang Duka Lara . . . .
Mengapa Engkau begitu sangat mencintai ku . . . .
Hingga seolah Engkau tak mau melepas dekap mu lepas dari ku . . . .
Mengapa seakan Engkau tak rela ku berlari dari mu . . . .
Untuk menjadi hamba Sang Penguasa Suka Cita . . . .
Duhai Sang Kekasih Pujaan Hati ku . . . .
Dimanakah dirimu bersembunyi dari rasa cinta ku . . . .
Sampai kapan kah kau kan berlari dari harapan kasih sayang ku . . . .
Hingga saat yang ku nanti dan kau rindu tiba merengkuh cinta kita . . . .
Tuk bersatu meski hanya sesaat . . . .
Ku kan setia menunggu uluran rasa mu bertaut dengan rasa ku . . . .
Ingatlah
Saat aku belajar sabar dari sebuah kemarahan . . . .
Sesungguhnya aku belajar mengalah dari sebuah keegoisan . . . .
Saat aku belajar tegar dari sebuah kehilangan . . . .
Sebenarnyalah sepi bukan berarti hilang . . . .
Dan aku diam bukan berarti lupa . . . .
Maka jika kamu tidak punya waktu untukku . . . .
Maka aku akan mengerti . . . .
Dan jika kamu belum bisa lepas darinya . . . .
Maka aku pun akan mengerti . . . .
Tapi ingatlah . . . .
Jika suatu hari nanti aku berhenti mencintaimu . . . .
Maka saat itulah giliranmu untuk mengerti . . . .
Sesungguhnya aku belajar mengalah dari sebuah keegoisan . . . .
Saat aku belajar tegar dari sebuah kehilangan . . . .
Sebenarnyalah sepi bukan berarti hilang . . . .
Dan aku diam bukan berarti lupa . . . .
Maka jika kamu tidak punya waktu untukku . . . .
Maka aku akan mengerti . . . .
Dan jika kamu belum bisa lepas darinya . . . .
Maka aku pun akan mengerti . . . .
Tapi ingatlah . . . .
Jika suatu hari nanti aku berhenti mencintaimu . . . .
Maka saat itulah giliranmu untuk mengerti . . . .
"Menangis Darah "
Sesaat ku hampir saja tersenyum
Sebuah harap akan tawa meski hanya dalam hati
Setitik asa tumbuh dalam jiwa akan bahagia meski cuman sehari
Sekejap pupus hilanglah sudah
Hancur remuk redam ditelan magma bumi penyangga kalbu ku
Wahai Sang Penggenggam Jiwa Cintaku
Terasa pecah semburat darah cinta dalam jantungku
Terasa perih berjuta perih sayatan pisau sahabat cinta mengiris iris sukma ku
Hancur lebur bartabur kesedihan menyengat menyayat roh jasad ku
Meronta percuma seakan tak pernah bisa kan lepas dari siksa cinta
Wahai Sang Penguasa Senja
Akankah sahabat kan menjadi pengkhianat perobek robek kesetiaan cinta
Sebagaimana kau menelan Sang Surya ke dalam perut malam mu
Akankah ku kan benar benar terbakar habis oleh api cinta ku
Sebagaimana api lilin membakar habis dirinya oleh sulut ketidaksetiaan sahabat
Air mata darah ku teteskan saat ini demi sahabat
Yang aku kasihi
Yang aku sayangi
Yang rela membakar diriku hingga musnah tanpa bekas
Ku relakan semua
Meski kau tak setia yang kian membuatku gelisah tanpa asa.
Sebuah harap akan tawa meski hanya dalam hati
Setitik asa tumbuh dalam jiwa akan bahagia meski cuman sehari
Sekejap pupus hilanglah sudah
Hancur remuk redam ditelan magma bumi penyangga kalbu ku
Wahai Sang Penggenggam Jiwa Cintaku
Terasa pecah semburat darah cinta dalam jantungku
Terasa perih berjuta perih sayatan pisau sahabat cinta mengiris iris sukma ku
Hancur lebur bartabur kesedihan menyengat menyayat roh jasad ku
Meronta percuma seakan tak pernah bisa kan lepas dari siksa cinta
Wahai Sang Penguasa Senja
Akankah sahabat kan menjadi pengkhianat perobek robek kesetiaan cinta
Sebagaimana kau menelan Sang Surya ke dalam perut malam mu
Akankah ku kan benar benar terbakar habis oleh api cinta ku
Sebagaimana api lilin membakar habis dirinya oleh sulut ketidaksetiaan sahabat
Air mata darah ku teteskan saat ini demi sahabat
Yang aku kasihi
Yang aku sayangi
Yang rela membakar diriku hingga musnah tanpa bekas
Ku relakan semua
Meski kau tak setia yang kian membuatku gelisah tanpa asa.
Menanti Harapan Cinta
Selangkah ku jejakkan kaki ku ke bumi
Seribu pintu merapat menutup ayunan langkah ku
Sungguh merana langkah Cinta ku
Ketika ku coba tuk membuka hati
Mereka mencoba tuk menutupnya dengan Seribu Gembok Larangan yang kokoh
Sempat terbersit dalam angan
Sebuah tanya dalam relung kalbu
Sebuah harap tanpa batas meski sekilas dalam angan
Akankah ku kan terus begini
Akankah ku kan terus terbelenggu dalam meraih harapan Cinta ku
Mampukah ku bertahan tuk menanti menggapai uluran harapan Cinta mu
Wahai Pintu Pondok ku
Wahai Khadam Penjaga Pintu Pesantren ku
Membukalah diri mu untuk memberi ku sedikit celah
Tuk menyelinap sekejab menggapai harap Cinta ku yang ada di sana
Karena Cinta ku telah menanti di depan Gerbang dengan penuh Seribu Rindu
Seribu pintu merapat menutup ayunan langkah ku
Sungguh merana langkah Cinta ku
Ketika ku coba tuk membuka hati
Mereka mencoba tuk menutupnya dengan Seribu Gembok Larangan yang kokoh
Sempat terbersit dalam angan
Sebuah tanya dalam relung kalbu
Sebuah harap tanpa batas meski sekilas dalam angan
Akankah ku kan terus begini
Akankah ku kan terus terbelenggu dalam meraih harapan Cinta ku
Mampukah ku bertahan tuk menanti menggapai uluran harapan Cinta mu
Wahai Pintu Pondok ku
Wahai Khadam Penjaga Pintu Pesantren ku
Membukalah diri mu untuk memberi ku sedikit celah
Tuk menyelinap sekejab menggapai harap Cinta ku yang ada di sana
Karena Cinta ku telah menanti di depan Gerbang dengan penuh Seribu Rindu
Nafas Cinta
Seiring kuhirup kejernihan hawa sang bayu
Q hirup pula Nafas Cintamu
Q tarik dalam menembus relung kalbu
Merengkuh hati mendekap rindu
Menggapai angan dan harap bertabur rindu
Adakah kau yang disana menanti hadirnya diri Q ?
Q hirup pula Nafas Cintamu
Q tarik dalam menembus relung kalbu
Merengkuh hati mendekap rindu
Menggapai angan dan harap bertabur rindu
Adakah kau yang disana menanti hadirnya diri Q ?
Bersamamu Dalam Cinta
Ketika ku terdiam
Sesaat sempat terbayang wajah sendumu di depan mata hati ku
Ku ingat betapa kelembutan tatapan mu telah meluruhkan keangkuhan ku
Ku ingat betapan kehalusan tutur katamu telah merontokkan kegoisan ku
Ku ingat betapa sentuhan tanganmu ke bahu da pipi ku telah membuat sekujur tubuh ku lemas lunglai bagai daging tak bertulang
Wahai Sang Bintang
Seperti halnya dirimu yang takkan pernah meninggalkanku di kesunyian malam
Saat saat ku sendiri
Saat saat ku sepi menanti kehangatanmu
Maka seperti itulah
Ku kan selalu setia menanti dan menemanimu sepanjang masa
Menunggu merindu bahagia bersamamu dalam cinta.
Sesaat sempat terbayang wajah sendumu di depan mata hati ku
Ku ingat betapa kelembutan tatapan mu telah meluruhkan keangkuhan ku
Ku ingat betapan kehalusan tutur katamu telah merontokkan kegoisan ku
Ku ingat betapa sentuhan tanganmu ke bahu da pipi ku telah membuat sekujur tubuh ku lemas lunglai bagai daging tak bertulang
Wahai Sang Bintang
Seperti halnya dirimu yang takkan pernah meninggalkanku di kesunyian malam
Saat saat ku sendiri
Saat saat ku sepi menanti kehangatanmu
Maka seperti itulah
Ku kan selalu setia menanti dan menemanimu sepanjang masa
Menunggu merindu bahagia bersamamu dalam cinta.
My Heart of Your Heart
Saat hati bertabir kasih beribu rindu
Sejuta harap sejuta angan ku ingat padamu
Wahai Sang Kekasih Pujaan Hati ku
Adakah kau rasa apa yang sedang ku rasa
Adakah kau risau seperti apa yang ku risau
Adakah gelisah segelisah hati ku saat getaran rindu menyeruak dalam relung kalbu
Wahai Kekasih Harapan Cinta ku
Ketika hati ku menatap hati mu
Saat hati mu menyentuh dinding sukma ku
Jiwa ku bergetar menggelegar meremas jantung nyawa ku
Bertabur sendu teramat syahdu
Menyatu hati ku dalam hati mu
Bercumbu mesra dalam alunan nada cinta dan hasrat mu..
Sejuta harap sejuta angan ku ingat padamu
Wahai Sang Kekasih Pujaan Hati ku
Adakah kau rasa apa yang sedang ku rasa
Adakah kau risau seperti apa yang ku risau
Adakah gelisah segelisah hati ku saat getaran rindu menyeruak dalam relung kalbu
Wahai Kekasih Harapan Cinta ku
Ketika hati ku menatap hati mu
Saat hati mu menyentuh dinding sukma ku
Jiwa ku bergetar menggelegar meremas jantung nyawa ku
Bertabur sendu teramat syahdu
Menyatu hati ku dalam hati mu
Bercumbu mesra dalam alunan nada cinta dan hasrat mu..
Izinkan Aku
Entah untuk ke sekian kalinya ku jadi ingkar akan janji ku
Entah kenapa aku ingkar aku pun tak tau
Sungguh ku tak mengerti akan hati ini
Sungguh ku tak mampu menahan cucuran air tangis jeritan kalbu ini
Lepas mengalir menelusuri sungai sungai kedua mataku yang sembab
Kembali Air Mata Cinta "Sang Pujangga Cinta"pun gugur menghujani bumi
Wahai Buaian Hati ku
Andai ku dapat menggapai Cinta ku tanpa izin mu
Andai ku boleh mengambil Hati kekasih ku tanpa peduli mu
Mungkin ku tlah curi dan ku bawa lari pergi melewati batas langit
Mungkin ku kan mendekap takkan pernah ku lepas dari peluk Cinta ku
Wahai Belaian Jiwa ku
Izinkan aku untuk MENCINTAIMU
Izinkan aku untuk MENYAYANGIMU
Izinkan aku untuk MENGASIHIMU
Izinkan ada berada dalam Hatimu seperti Janjimu
Menyatu melekat erat dalam Hati Yang Satu.
Saat terindah itu datang . .
Saat terindah itu datang . .
Meski terselubung dalam rasa cemburu
Namun ku tau kau ingin mengatannya pada ku
Bahwa kau sangat mencintai ku
Tak sadarkah diri mu jika kau sangat merindukan ku
Tapi kau malu tuk jujur bilang pada diri ku
Bahwa sesungguhnya
Suara hati mu telah berbisik di telinga relung kalbu ku
Kau sunguh sayang dan begitu mengasihi ku
Terimakasih Cinta
I Love You . . . .
Meski terselubung dalam rasa cemburu
Namun ku tau kau ingin mengatannya pada ku
Bahwa kau sangat mencintai ku
Tak sadarkah diri mu jika kau sangat merindukan ku
Tapi kau malu tuk jujur bilang pada diri ku
Bahwa sesungguhnya
Suara hati mu telah berbisik di telinga relung kalbu ku
Kau sunguh sayang dan begitu mengasihi ku
Terimakasih Cinta
I Love You . . . .
Menapak Jalan Cinta
Duhai Rengkuhan Jiwaku
Seolah diri ini bertahta di angkasa
Meski hanya sebatas angan
Namun khayal cinta ku melesat jauh menembus shaf shaf mega
Berangkasa melanglang langit nirwana
Menapak awan menelusuri jalan angin merajut kabut asmara
Ku berharap dapat bercinta
Bertabur gemerlap bintang bintang meliputi diriku dan dirimu
Disaksikan bulan dan indahnya warna malam
Kau dan aku berkasih mesra dalam dahsyatnya selimut bahagia
Selalu bersama selamanya . . . . .
Seolah diri ini bertahta di angkasa
Meski hanya sebatas angan
Namun khayal cinta ku melesat jauh menembus shaf shaf mega
Berangkasa melanglang langit nirwana
Menapak awan menelusuri jalan angin merajut kabut asmara
Ku berharap dapat bercinta
Bertabur gemerlap bintang bintang meliputi diriku dan dirimu
Disaksikan bulan dan indahnya warna malam
Kau dan aku berkasih mesra dalam dahsyatnya selimut bahagia
Selalu bersama selamanya . . . . .
Kau buat Q cemburu
Mungkin bagimu
Kata katamu tadi malam adalah hal yang biasa
Namun bagi Q
Kata katamu sungguh meremas remas rasa hati jiwa Q
Berkalang kabut kegelapan untaian kata katamu terselimuti
Menangis sukma tercabut jantung Q oleh tangan Cintamu
Kau buat Q cemburu
Kau buat Q menangis menaruh harap akan kasih sayangmu
Kau buat Q bimbang, resah gelisah, gundah gulana tiada menentu
Bukan Q tau mau menyapamu tadi malam
Namun tanpa kau tau
Q meradang menangis dalam danau kesedihan yag terdalam
Wahai Kekasih Buaian Hati Q.... Teganya dirimu...
Kata katamu tadi malam adalah hal yang biasa
Namun bagi Q
Kata katamu sungguh meremas remas rasa hati jiwa Q
Berkalang kabut kegelapan untaian kata katamu terselimuti
Menangis sukma tercabut jantung Q oleh tangan Cintamu
Kau buat Q cemburu
Kau buat Q menangis menaruh harap akan kasih sayangmu
Kau buat Q bimbang, resah gelisah, gundah gulana tiada menentu
Bukan Q tau mau menyapamu tadi malam
Namun tanpa kau tau
Q meradang menangis dalam danau kesedihan yag terdalam
Wahai Kekasih Buaian Hati Q.... Teganya dirimu...
Kuberharap Kau Tenang Dengan Segala Kesedihan dan Kekecewaanmu
Akhirnya ku hentikan langkah ku . . . .
Ketika ku tau kau menolak ku karena dompet ku tak berisi . . . .
Aku pun pulang dengan membawa luka terperih di sepanjang kisah cinta ku . . .
Lelah . . . . Letih . . . . Lesoh . . . . Lemas . . . . seakan Lunglai rasa tulang2 ku..
Dengan langkah gontai membawa duka . . . .
Ku telusuri jejak jejak cinta jalan setapak perjalan ku . . . .
Diiringi tangis memilukan yang ku rasa di sumur terdalam relung sukma ku . . .
Aku pun pulang dengan kehampaan jiwa karena sayatan pedang tertajam
Yang telah digoreskan oleh kekasih hati pujaan ku . . . .
Wahai kerikil kerikil tajam penghadang jalan cinta ku . . . .
Aku hanya dapat pasrah akan nasib ku . . . .
Meski kau hujamkan taring taring lancipmu tuk menusuk nusuk telapak kaki ku
Percayalah . . . .
Ku akan diam tuk menerima goresan goresan tajam yang kan melukai ku . . . .
Aku sadar . . . .
Aku lah Sang Pujangga Cinta yang hanya memiliki Sya'ir Sya'ir Cinta . . . .
Aku sadar . . . .
Bahwa cintamu untuk ku tidaklah cukup hanya dengan keindahan Puisi ku . . . .
Kecuali Sya'ir2 Cinta yg ku kutorehkan pada Sejuta Lembar Uang yg kau damba
Ketika ku tau kau menolak ku karena dompet ku tak berisi . . . .
Aku pun pulang dengan membawa luka terperih di sepanjang kisah cinta ku . . .
Lelah . . . . Letih . . . . Lesoh . . . . Lemas . . . . seakan Lunglai rasa tulang2 ku..
Dengan langkah gontai membawa duka . . . .
Ku telusuri jejak jejak cinta jalan setapak perjalan ku . . . .
Diiringi tangis memilukan yang ku rasa di sumur terdalam relung sukma ku . . .
Aku pun pulang dengan kehampaan jiwa karena sayatan pedang tertajam
Yang telah digoreskan oleh kekasih hati pujaan ku . . . .
Wahai kerikil kerikil tajam penghadang jalan cinta ku . . . .
Aku hanya dapat pasrah akan nasib ku . . . .
Meski kau hujamkan taring taring lancipmu tuk menusuk nusuk telapak kaki ku
Percayalah . . . .
Ku akan diam tuk menerima goresan goresan tajam yang kan melukai ku . . . .
Aku sadar . . . .
Aku lah Sang Pujangga Cinta yang hanya memiliki Sya'ir Sya'ir Cinta . . . .
Aku sadar . . . .
Bahwa cintamu untuk ku tidaklah cukup hanya dengan keindahan Puisi ku . . . .
Kecuali Sya'ir2 Cinta yg ku kutorehkan pada Sejuta Lembar Uang yg kau damba
Tertunduk Malu Melihat Dirinya
Seolah kau bak Arjuna
Kaupun bergaya tanpa malu
Kau langkahkan kakimu dengan tegar
Kau telusuri jalanan cinta mu menjajaki setiap hati wanita
Kau rengkuh jiwanya dengan sejuta senyum maniz
Dan sejuta kata indah serta angan akan bahagia bersamamu
Kaupun tak segan tuk mengeluarkan lembar demi lembar kertas bernilai
Tuk merangsang sukma birahi agar terpaut pasrah kepadamu
Debar hati dan kencang detak jantungnya serta derasnya hasrat mengalir
Membuatmu semakin berani tuk mendekapnya seolah takkan kau lepas lagi
Ooooh lelaki . . . . . Buaya Darat..
Kaupun bergaya tanpa malu
Kau langkahkan kakimu dengan tegar
Kau telusuri jalanan cinta mu menjajaki setiap hati wanita
Kau rengkuh jiwanya dengan sejuta senyum maniz
Dan sejuta kata indah serta angan akan bahagia bersamamu
Kaupun tak segan tuk mengeluarkan lembar demi lembar kertas bernilai
Tuk merangsang sukma birahi agar terpaut pasrah kepadamu
Debar hati dan kencang detak jantungnya serta derasnya hasrat mengalir
Membuatmu semakin berani tuk mendekapnya seolah takkan kau lepas lagi
Ooooh lelaki . . . . . Buaya Darat..
Ketika ku sibuk dengan cinta
Saat ku terlena dengan asyik ma'suknya asmara
Di kala hati ku terbenam dengan indahnya kasih
Semasa sukma ku terbelenggu oleh hasrat
Sungguh aku telah lupa akan perjuangan hidup sahabat ku
Ibarat menerjang ombak menembus badai
Seolah menantang kodrat menerobos jalur maut
Ku telah khilaf
Ku telah lupa
Ku telah tak peduli
Akan nasib sahabat ku yang sedang gigih berjuang akan nasib hidupnya
Selamat menempuh hidup baru kawan
Selamat berjuang mempertahankan nyawamu
Good luck for you
And God bless you
Always forever
Di kala hati ku terbenam dengan indahnya kasih
Semasa sukma ku terbelenggu oleh hasrat
Sungguh aku telah lupa akan perjuangan hidup sahabat ku
Ibarat menerjang ombak menembus badai
Seolah menantang kodrat menerobos jalur maut
Ku telah khilaf
Ku telah lupa
Ku telah tak peduli
Akan nasib sahabat ku yang sedang gigih berjuang akan nasib hidupnya
Selamat menempuh hidup baru kawan
Selamat berjuang mempertahankan nyawamu
Good luck for you
And God bless you
Always forever
Berbangga Hati Memiliki Kalian
Menerawang jauh mata ku ke atas langit
Menembus shaf shaf ke tujuh singgasana mega
Bahkan hingga tembus ke Tahta Sang Penguasa Cinta
Ku urai kata demi kata di bawah naungan kemegahan Sang Langit
Ku mohon do'a keabadian Cinta untuk persahabatan kita
Wahai Sang Pemilik Cinta
Sang Pembalut Sukma
Sang Pelindung Jiwa
Sang Penjaga Hati
Dengarkan jeritan tulus permohonan ku
Abadikanlah Cinta kami
Jaga dan Rawatlah Kasih Sayang di antara kami
Pupuk dan Siramilah keakraban ikatan bathin kami
Dengan Maa'ul Hayat Mu yang kan menghidupkan Cinta
Membekas abadi dalam relung kalbu kami
Menembus shaf shaf ke tujuh singgasana mega
Bahkan hingga tembus ke Tahta Sang Penguasa Cinta
Ku urai kata demi kata di bawah naungan kemegahan Sang Langit
Ku mohon do'a keabadian Cinta untuk persahabatan kita
Wahai Sang Pemilik Cinta
Sang Pembalut Sukma
Sang Pelindung Jiwa
Sang Penjaga Hati
Dengarkan jeritan tulus permohonan ku
Abadikanlah Cinta kami
Jaga dan Rawatlah Kasih Sayang di antara kami
Pupuk dan Siramilah keakraban ikatan bathin kami
Dengan Maa'ul Hayat Mu yang kan menghidupkan Cinta
Membekas abadi dalam relung kalbu kami
Di Hadapmu Ku Menyerah
Entah kenapa ku harus tunduk pasrah padamu
Entah kenapa ku harus merelakan diri ku jatuh dalam pelukmu
Entah kenapa ku harus bersedia merendahkan hati dan raga ku pada kendalimu
Entah kenapa pula ku harus pasrah akan kehendak Cintamu
Ku coba cari sebuah jawab pasti
Ku coba tanya pada setiap makhluk yang memiliki getar rasa
Ku coba menelisik pada setiap bisik angin yang berhembus
Ku coba mendengar setiap berita yang dibawa burung buluh perindu
Namun semua mengecewakan ku
Adakah yang bisa memberi ku jawab akan makna Cinta ini
Adakah yang dapat memberi ku sebuah alasan akan kepasrahan ku ini
Adakah yang mampu memberi sebuah penjelasan
Mengapa aku di hadapanmu
Tersungkur tunduk dalam Cintamu ???????????????????
Entah kenapa ku harus merelakan diri ku jatuh dalam pelukmu
Entah kenapa ku harus bersedia merendahkan hati dan raga ku pada kendalimu
Entah kenapa pula ku harus pasrah akan kehendak Cintamu
Ku coba cari sebuah jawab pasti
Ku coba tanya pada setiap makhluk yang memiliki getar rasa
Ku coba menelisik pada setiap bisik angin yang berhembus
Ku coba mendengar setiap berita yang dibawa burung buluh perindu
Namun semua mengecewakan ku
Adakah yang bisa memberi ku jawab akan makna Cinta ini
Adakah yang dapat memberi ku sebuah alasan akan kepasrahan ku ini
Adakah yang mampu memberi sebuah penjelasan
Mengapa aku di hadapanmu
Tersungkur tunduk dalam Cintamu ???????????????????
Wahai Sang Senja
Di balik kerinduan Q
Kau ada dalam bayang
Kau muncul dalam mimpi
Kau hadir dalam angan
Akankah kau hadir dalam didup Q
Akankah kau dapat Q rengkuh dalam dekap Q
Wahai Sang Senja
Hampirkan dia pada Q
Munculkan dia dalam kenang hati Q
Tampakkan dia dalam pandangan mata Q
Meski hanya sekejab
Meski hanya 1 jam saja..
Kau ada dalam bayang
Kau muncul dalam mimpi
Kau hadir dalam angan
Akankah kau hadir dalam didup Q
Akankah kau dapat Q rengkuh dalam dekap Q
Wahai Sang Senja
Hampirkan dia pada Q
Munculkan dia dalam kenang hati Q
Tampakkan dia dalam pandangan mata Q
Meski hanya sekejab
Meski hanya 1 jam saja..
Pistol Cinta
Seakan tertembak jantung hatiku
Seolah terbidik panah relung jiwaku
Ku terpana asmara oleh senyummu
Ku terjerat kasih oleh ucapmu
Ku tergaet masuk dalam rasa sayang oleh tingkah laku dan candamu
Andai pistol itu adalah nyata
Mungkin ku telah terbunuh oleh tembakanmu
Namun lebih dari itu
Meski pistol itu nisbi adanya
Ku sekarat menahan perih pedih dan sedih karena Cintamu
Ku meradang menahan luka tembak yang membekas dalam sukmaku
Wahai Pistol Cinta
Ternyata kau lebih panas dan tajam dalam menembus kegelisahan kalbuku
Saat kau biarkan luka ini membusuk tanpa kau obati dengan kasihmu
Saat Kau biarkan luka ini memerah mengangah tanpa perban rasa sayangmu
Ku merana dalam siksa Cinta yang kau sebar di sekujur jiwa ragaku..
Seolah terbidik panah relung jiwaku
Ku terpana asmara oleh senyummu
Ku terjerat kasih oleh ucapmu
Ku tergaet masuk dalam rasa sayang oleh tingkah laku dan candamu
Andai pistol itu adalah nyata
Mungkin ku telah terbunuh oleh tembakanmu
Namun lebih dari itu
Meski pistol itu nisbi adanya
Ku sekarat menahan perih pedih dan sedih karena Cintamu
Ku meradang menahan luka tembak yang membekas dalam sukmaku
Wahai Pistol Cinta
Ternyata kau lebih panas dan tajam dalam menembus kegelisahan kalbuku
Saat kau biarkan luka ini membusuk tanpa kau obati dengan kasihmu
Saat Kau biarkan luka ini memerah mengangah tanpa perban rasa sayangmu
Ku merana dalam siksa Cinta yang kau sebar di sekujur jiwa ragaku..
Maafkan Aku
Jika ada yang bilang
Bahwa Q tlah lupakan kau
janganlah kau dengar
Karena sampai kapan pun Q tak kan pernah melupakan mu
Jika ada yang bilang
Bahwa Q tlah tak mencintai mu
Janganlah kau dengar
Karena Q kan tetap mencintai mu
Meski kau Jutek
Meski kau Jaim
Meski kau Jahat
Q kan selalu ingat pada mu
Q kan pasti selalu mencintai mu
Hingga kau benar benar kan melupakan Q
Hingga kau benar benar hilang rasa tuk mencintai Q
Maafkan Q kasih
Yang telah mebuat hati mu terluka
Maafkan Q sayang
Yang telah membuat hati mu terbayang akan diri Q
Bahwa Q tlah lupakan kau
janganlah kau dengar
Karena sampai kapan pun Q tak kan pernah melupakan mu
Jika ada yang bilang
Bahwa Q tlah tak mencintai mu
Janganlah kau dengar
Karena Q kan tetap mencintai mu
Meski kau Jutek
Meski kau Jaim
Meski kau Jahat
Q kan selalu ingat pada mu
Q kan pasti selalu mencintai mu
Hingga kau benar benar kan melupakan Q
Hingga kau benar benar hilang rasa tuk mencintai Q
Maafkan Q kasih
Yang telah mebuat hati mu terluka
Maafkan Q sayang
Yang telah membuat hati mu terbayang akan diri Q
Maafkan Aku
Jika ada yang bilang
Bahwa Q tlah lupakan kau
janganlah kau dengar
Karena sampai kapan pun Q tak kan pernah melupakan mu
Jika ada yang bilang
Bahwa Q tlah tak mencintai mu
Janganlah kau dengar
Karena Q kan tetap mencintai mu
Meski kau Jutek
Meski kau Jaim
Meski kau Jahat
Q kan selalu ingat pada mu
Q kan pasti selalu mencintai mu
Hingga kau benar benar kan melupakan Q
Hingga kau benar benar hilang rasa tuk mencintai Q
Maafkan Q kasih
Yang telah mebuat hati mu terluka
Maafkan Q sayang
Yang telah membuat hati mu terbayang akan diri Q.
Bahwa Q tlah lupakan kau
janganlah kau dengar
Karena sampai kapan pun Q tak kan pernah melupakan mu
Jika ada yang bilang
Bahwa Q tlah tak mencintai mu
Janganlah kau dengar
Karena Q kan tetap mencintai mu
Meski kau Jutek
Meski kau Jaim
Meski kau Jahat
Q kan selalu ingat pada mu
Q kan pasti selalu mencintai mu
Hingga kau benar benar kan melupakan Q
Hingga kau benar benar hilang rasa tuk mencintai Q
Maafkan Q kasih
Yang telah mebuat hati mu terluka
Maafkan Q sayang
Yang telah membuat hati mu terbayang akan diri Q.
sya'ir dan do'a"ku...
Kupanjatkan untukmu malam bertabur bintang...
Gemerlap begitu tenang gebyar semesta hening dalam rasa....
Taburan rasa berkilauan dalam dada...
Kau membuatku seperti pujangga...
Mabuk dalam kata" bermandikan cinta...
Menuangkan wewangian dari alam sana...
Oh tuhan... Alangkah indahnya kerlipan bintang itu...
Cahayanya kecil tpi mengagumkan ...
Berbinar seperti harapanku pdanya...
Dekatkan dia... Sempurnakan aku dengan hatinya...
Redamlah rindu ku halalkan cintaku...
Begitulah nyanyian malamku saat membalas salammu...
Terimalah slendangku... berukir assa dari tinta jiwaku...
Kalungkanlah di leher hatimu karena aku ingin mengukir waktu bersamamu..
Oh tuhan alangkah indahnya malam ini...
Alangkah bahagianya hatiku kunyatakanlah dalam setiap sya'ir dan do'a"ku...
Aku mengharapkan dia mejadi takdirku.....takdir penyempurna hidup ku..."ituku panjatkan untukmu...wahai sang pemilik cinta sejati....
Gemerlap begitu tenang gebyar semesta hening dalam rasa....
Taburan rasa berkilauan dalam dada...
Kau membuatku seperti pujangga...
Mabuk dalam kata" bermandikan cinta...
Menuangkan wewangian dari alam sana...
Oh tuhan... Alangkah indahnya kerlipan bintang itu...
Cahayanya kecil tpi mengagumkan ...
Berbinar seperti harapanku pdanya...
Dekatkan dia... Sempurnakan aku dengan hatinya...
Redamlah rindu ku halalkan cintaku...
Begitulah nyanyian malamku saat membalas salammu...
Terimalah slendangku... berukir assa dari tinta jiwaku...
Kalungkanlah di leher hatimu karena aku ingin mengukir waktu bersamamu..
Oh tuhan alangkah indahnya malam ini...
Alangkah bahagianya hatiku kunyatakanlah dalam setiap sya'ir dan do'a"ku...
Aku mengharapkan dia mejadi takdirku.....takdir penyempurna hidup ku..."ituku panjatkan untukmu...wahai sang pemilik cinta sejati....
I luve u so much
Banyak Cinta yang datang mendekat
Namun tuk semuax Q menolak
Semua itu kau tau kenapa
Karena Q hanya Cinta Kau
Taukah juga kenapa
Karena Kau telah curi hati Q dari jiwa Q
Kau telah renggut semua keinginan Q akan Cinta dari sukma Q
Q tau kau saat ini sangat merindukan Q
Tapi Q tau pula kau malu tuk mengatakanx
Q tau saat ini kau sangat ingin bersama Q
Namun Q tau juga kau enggan tuk berterus terang pada Q
Saat kau ingat Q
Q pun ingat kau
Saat kau rindu Q
Q pun juga rindu kau
Kasih ..... Cinta Q .... Pujaan Hati Q
Mendekatlah ke dada Q
Peluk dan dekap eratlah diri Q
Gandeng tangan Q dan jangan kau lepas tuk selamax
Pegang erat tuk bersama perjuangkan Cinta kita
I luv u so much
Namun tuk semuax Q menolak
Semua itu kau tau kenapa
Karena Q hanya Cinta Kau
Taukah juga kenapa
Karena Kau telah curi hati Q dari jiwa Q
Kau telah renggut semua keinginan Q akan Cinta dari sukma Q
Q tau kau saat ini sangat merindukan Q
Tapi Q tau pula kau malu tuk mengatakanx
Q tau saat ini kau sangat ingin bersama Q
Namun Q tau juga kau enggan tuk berterus terang pada Q
Saat kau ingat Q
Q pun ingat kau
Saat kau rindu Q
Q pun juga rindu kau
Kasih ..... Cinta Q .... Pujaan Hati Q
Mendekatlah ke dada Q
Peluk dan dekap eratlah diri Q
Gandeng tangan Q dan jangan kau lepas tuk selamax
Pegang erat tuk bersama perjuangkan Cinta kita
I luv u so much
Kan Tetap Berharap Cinta Mendekap Jiwa Selamanya
Cinta . . . .
Kadang memang menyakitkan . . . .
Menyiksa merajam hati . . . .
Menusuk menghujam kalbu . . . .
Menorehkan bekas luka perih pedih berujung sedih . . . .
Namun . . . .
Cinta . . . .
Kan juga membuatmu bagkit bergairah . . . .
Tuk mencapai sebuah harap bahagia tanpa batas . . . .
Hingga menembus lapis lapis langit nirwana angan dan citamu . . . .
Demi merengkuh kesejukan hati . . . .
Demi menggapai ketenteraman jiwa dan sukmamu yang abadi . . . .
Kadang memang menyakitkan . . . .
Menyiksa merajam hati . . . .
Menusuk menghujam kalbu . . . .
Menorehkan bekas luka perih pedih berujung sedih . . . .
Namun . . . .
Cinta . . . .
Kan juga membuatmu bagkit bergairah . . . .
Tuk mencapai sebuah harap bahagia tanpa batas . . . .
Hingga menembus lapis lapis langit nirwana angan dan citamu . . . .
Demi merengkuh kesejukan hati . . . .
Demi menggapai ketenteraman jiwa dan sukmamu yang abadi . . . .
Cinta Sederhana Yang Tak Lekang Oleh Waktu
Kala terdiam . . . .
Kadang ku sempatkan tuk memandang indahnya langit . . . .
Terhampar luas terbentang dari ufuk timur hingga ke barat . . . .
Terlapis bias warna biru penuh pesona . . . .
Mungkin . . . .
Seindah itu pula kehidupan sahabat ku . . . .
Yang penuh kesederhanaan namun cukup dalam cinta
Cinta yang tak kan pernah lekang oleh waktu . . . .
Cintanya penuh dengan ketulusan hati . . . .
Cintanya penuh dengan Darma . . . .
Yang kan selalu dia abadikan dalam Cinta Sejatinya . . . .
Yang selalu menerima terhadap apapun dan bagaimanapun kekasih pujaannya..
Dia kan selalu rela untuk memberikan keindahan hati buat Sang Kekasih . . . .
Siap menerima tatkala Sang Kekasih harus membagi kebahagiaan buat ummat..
Seperti halnya Sang Surya dan Sang Rembulan memancarkan sinarnya . . . .
Buat kehidupan alam semesta seisinya . . .
Kadang ku sempatkan tuk memandang indahnya langit . . . .
Terhampar luas terbentang dari ufuk timur hingga ke barat . . . .
Terlapis bias warna biru penuh pesona . . . .
Mungkin . . . .
Seindah itu pula kehidupan sahabat ku . . . .
Yang penuh kesederhanaan namun cukup dalam cinta
Cinta yang tak kan pernah lekang oleh waktu . . . .
Cintanya penuh dengan ketulusan hati . . . .
Cintanya penuh dengan Darma . . . .
Yang kan selalu dia abadikan dalam Cinta Sejatinya . . . .
Yang selalu menerima terhadap apapun dan bagaimanapun kekasih pujaannya..
Dia kan selalu rela untuk memberikan keindahan hati buat Sang Kekasih . . . .
Siap menerima tatkala Sang Kekasih harus membagi kebahagiaan buat ummat..
Seperti halnya Sang Surya dan Sang Rembulan memancarkan sinarnya . . . .
Buat kehidupan alam semesta seisinya . . .
Menunggu Cinta mu Datang Untuk ku
Aku ingin mengucap sebuah kata syahdu. . . .
Terpendam dalam di samudera hati ku . . . .
Terselip tersembunyi dalam sela sela karang rindu . . . .
Yang selama ini hanya mengintip di balik dinding malu . . . .
Menunggu saat menanti waktu . . . .
Datangnya Sang Pujaan Kalbu . . . .
Sang Kekasih yang telah mengambil Separuh Nafas ku . . . .
Sang kekasih yang memiliki Cinta Sejati ku . . . .
Yang kuharap tak kan lekang oleh waktu . . . .
Yang kelak kan ku serahkan Separuh Jiwa ku . . . .
Untuk nya akan ku katakan : I LOVE YOU . . . .
Terpendam dalam di samudera hati ku . . . .
Terselip tersembunyi dalam sela sela karang rindu . . . .
Yang selama ini hanya mengintip di balik dinding malu . . . .
Menunggu saat menanti waktu . . . .
Datangnya Sang Pujaan Kalbu . . . .
Sang Kekasih yang telah mengambil Separuh Nafas ku . . . .
Sang kekasih yang memiliki Cinta Sejati ku . . . .
Yang kuharap tak kan lekang oleh waktu . . . .
Yang kelak kan ku serahkan Separuh Jiwa ku . . . .
Untuk nya akan ku katakan : I LOVE YOU . . . .
Lagi Sendiri
Kasih . . . .
Ketika kau teteskan air mata kesedihanmu ke bumi
Sungguh kau tak sadar
Betapa bumi sesungguhnya telah kau tarik
Dalam rengkuhan kesedihanmu akan nasib Cintamu
Dan saat kau menangis
Sungguh kau pun tak sadar
Bahwa bumipun seakan kau seret
Dalam angan kepedihanmu yg menyayat nyayat hatimu
Wahai Sang Penjaga hati
Sentuhlah dinding hati Sang Kekasih Pujaan Hatiku
Agar Dia kan dapat merasa apa yang aku rasa
Bisikkanlah ke dalam Relung Jiwanya
Agar dia terjaga akan cintanya pada diriku
Yang saat ini sungguh sedang merindu kepadanya.
Ketika kau teteskan air mata kesedihanmu ke bumi
Sungguh kau tak sadar
Betapa bumi sesungguhnya telah kau tarik
Dalam rengkuhan kesedihanmu akan nasib Cintamu
Dan saat kau menangis
Sungguh kau pun tak sadar
Bahwa bumipun seakan kau seret
Dalam angan kepedihanmu yg menyayat nyayat hatimu
Wahai Sang Penjaga hati
Sentuhlah dinding hati Sang Kekasih Pujaan Hatiku
Agar Dia kan dapat merasa apa yang aku rasa
Bisikkanlah ke dalam Relung Jiwanya
Agar dia terjaga akan cintanya pada diriku
Yang saat ini sungguh sedang merindu kepadanya.
Lumpuh Hatinya
Temaram lampu hatiku seakan semakin meredup
Seiring terlukanya tangan jiwaku oleh mawar cintamu
Tersedot mengalir darah asmara keluar dari pembuluh nadiku
Setetes demi setetes darahku mengalir
Seakan melumpuhkan syaraf hasratku
Menusuk menghunjam perih penuh pedih
Lumpuh lunglai tanganku tak berdaya
Tuk menyambut harapan Cinta Sejati yang kunanti
Duhai Sang Dewi Asmara
Adakah setitik harapan untukku
Tatkala jiwaku sekarat tertusuk duri mawar Cintanya
Bolehkan aku yang hina, yang bodoh dan yang fakir ini
Memunajat kepada Mu tuk mengharap setitik Asa Cinta
Yang akan menyemaikan kembali sukma kehidupanku
Yang akan membangkitkan kembali gairah hidupku
Demi merajut kembali kebahagiaanku yang semakin pudar.
Seiring terlukanya tangan jiwaku oleh mawar cintamu
Tersedot mengalir darah asmara keluar dari pembuluh nadiku
Setetes demi setetes darahku mengalir
Seakan melumpuhkan syaraf hasratku
Menusuk menghunjam perih penuh pedih
Lumpuh lunglai tanganku tak berdaya
Tuk menyambut harapan Cinta Sejati yang kunanti
Duhai Sang Dewi Asmara
Adakah setitik harapan untukku
Tatkala jiwaku sekarat tertusuk duri mawar Cintanya
Bolehkan aku yang hina, yang bodoh dan yang fakir ini
Memunajat kepada Mu tuk mengharap setitik Asa Cinta
Yang akan menyemaikan kembali sukma kehidupanku
Yang akan membangkitkan kembali gairah hidupku
Demi merajut kembali kebahagiaanku yang semakin pudar.
Berharap Buat Mu
Sosok ku sederhana
Bahkan mungkin terkesan papa
Mungkin aku hanyalah seonggok daging
Yang bisa jadi dipandang sebelah mata
Sempat ku merawang ke balik awan jiwa ku
Bahkan . . . . . . . . . .
Sempat kutanyakan pada Sang Penguasa Hati
Adakah seseorang yang kan memandang ku dengan kasihnya
Adakah seseorang yang mau menerima ku apa adanya
Bahkan . . . . . . . . . .
Adakah seseorang yang kan memberikan Cinta Sejatinya untuk ku
Wahai Sang Penguasa Langit Cinta
Adakah ruang rindu dalam rana Cinta Mu
Yang kan kau berikan untuk ku
Bercengkerama dengan Sang Kekasih Harapan Cinta ku
Adakah kau berkenan tuk memanggil Pujaan Hati ku
Agar mau hadir dan mendekat menyentuh dinding kalbu ku
Adakah adakah adakah semuanya itu untuk ku ??????.
Bahkan mungkin terkesan papa
Mungkin aku hanyalah seonggok daging
Yang bisa jadi dipandang sebelah mata
Sempat ku merawang ke balik awan jiwa ku
Bahkan . . . . . . . . . .
Sempat kutanyakan pada Sang Penguasa Hati
Adakah seseorang yang kan memandang ku dengan kasihnya
Adakah seseorang yang mau menerima ku apa adanya
Bahkan . . . . . . . . . .
Adakah seseorang yang kan memberikan Cinta Sejatinya untuk ku
Wahai Sang Penguasa Langit Cinta
Adakah ruang rindu dalam rana Cinta Mu
Yang kan kau berikan untuk ku
Bercengkerama dengan Sang Kekasih Harapan Cinta ku
Adakah kau berkenan tuk memanggil Pujaan Hati ku
Agar mau hadir dan mendekat menyentuh dinding kalbu ku
Adakah adakah adakah semuanya itu untuk ku ??????.
Sang Pemilik Hati
Saat ini mungkin ku masih tertawa
Bahkan dengan nyaringnya ku terbahak bahak menikmati hidup ini
Karena ku masih berlimpah anugerah dari Nya
Karena ku masih berlimpah senyum dan sapa dari sahabat
Mungkin saat ini
Ku juga masih kenyang dengan sekenyang kenyangnya
Karena ku masih berlimpah anugerah dari Nya
Karena masih banyak yang akan menjadi penutup lapar ku
Masih banyak yang akan menjadi penghilang dahaga ku
Karena ku masih berlimpah Ni'mat dari Nya . . . . . . . . . . . . . . . .
Namun akankah aku kan tak berpaling kepada yang lain
Akankah aku hanya kan berdiam diri dengan sekeliling
Akankah ku terpaku tak peduli kepada sahabat dan saudara ku yang lain
Butakah mata dan hati ku akan hamba sahaya
Tulikah telinga dan jiwa ku akan mereka yang papa
Lalu apalah artinya diri ku ini ada
Ketika kehadiran ku di tengah tengah ummat tak membuahkan manfaat
Ketika aku sak kelebat hanya lewat di hadapa mereka
Tanpa mau menyapa dengan tangan Cinta dan Kasih Sayang ku
Apalah arti Puasa ku
Ketika ku tak mau merasakan haus dan dahaga mereka yang beku
Di rana kedupannya yang selalu menahan diri
Dari ketiadaannya
Dari kepapaannya
Dari kemiskinannya
Dari kelaparannya
Hingga dari compang camping pakaiannya
Juga dari tunanya akan wisma tuk berlindung diri dari angin dan hujan
Wahai Sang Pemilik Hati ku
Gosoklah mata dan telinga ku
Sucikanlah dengan Maa'ul Hayat Mu
Agar mata dan telinga hati ku terbelalak menjadi hidup karea Mu.
Bahkan dengan nyaringnya ku terbahak bahak menikmati hidup ini
Karena ku masih berlimpah anugerah dari Nya
Karena ku masih berlimpah senyum dan sapa dari sahabat
Mungkin saat ini
Ku juga masih kenyang dengan sekenyang kenyangnya
Karena ku masih berlimpah anugerah dari Nya
Karena masih banyak yang akan menjadi penutup lapar ku
Masih banyak yang akan menjadi penghilang dahaga ku
Karena ku masih berlimpah Ni'mat dari Nya . . . . . . . . . . . . . . . .
Namun akankah aku kan tak berpaling kepada yang lain
Akankah aku hanya kan berdiam diri dengan sekeliling
Akankah ku terpaku tak peduli kepada sahabat dan saudara ku yang lain
Butakah mata dan hati ku akan hamba sahaya
Tulikah telinga dan jiwa ku akan mereka yang papa
Lalu apalah artinya diri ku ini ada
Ketika kehadiran ku di tengah tengah ummat tak membuahkan manfaat
Ketika aku sak kelebat hanya lewat di hadapa mereka
Tanpa mau menyapa dengan tangan Cinta dan Kasih Sayang ku
Apalah arti Puasa ku
Ketika ku tak mau merasakan haus dan dahaga mereka yang beku
Di rana kedupannya yang selalu menahan diri
Dari ketiadaannya
Dari kepapaannya
Dari kemiskinannya
Dari kelaparannya
Hingga dari compang camping pakaiannya
Juga dari tunanya akan wisma tuk berlindung diri dari angin dan hujan
Wahai Sang Pemilik Hati ku
Gosoklah mata dan telinga ku
Sucikanlah dengan Maa'ul Hayat Mu
Agar mata dan telinga hati ku terbelalak menjadi hidup karea Mu.
Kau Masih Misteri
Sempat q berfikir panjang
Merenung sepanjang malam
Di bawah kabut awan hitam yang kelam
Berusaha menelisik sebuah tanya dalam hati
Sebuah teka teki dalam benak relung jiwa
Apa sebenarx yang q cari dari cinta
Larut semkin larut
Pikir dan angan q pun semakin tak menemukan jawab
Tentang misteri cinta yang melingkupi khayal q akan dia
Dia yang q sayang
Dia yang q kasihi
Dia yang q cintai
Siapakah dirimu
Yang begitu menebar pesona
Sekaligus terbungkus misteri
Merenung sepanjang malam
Di bawah kabut awan hitam yang kelam
Berusaha menelisik sebuah tanya dalam hati
Sebuah teka teki dalam benak relung jiwa
Apa sebenarx yang q cari dari cinta
Larut semkin larut
Pikir dan angan q pun semakin tak menemukan jawab
Tentang misteri cinta yang melingkupi khayal q akan dia
Dia yang q sayang
Dia yang q kasihi
Dia yang q cintai
Siapakah dirimu
Yang begitu menebar pesona
Sekaligus terbungkus misteri
Habis Ketemu Hantu
Seolah bak embun pagi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Kau pun datang dan pergi begitu cepat berlalu . . . . . . ..
Belum sempat ku bertanya . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . .
Kaupun tlah lewat meninggalkan ku . . . .. . . . . . . . . . . .
Tak sempat ku memelukmu meski hanya dalam khayalku
Kau pun tlah menghilang bagai hantu . . . . . . . . . . . . . .
Sungguh luar biasa gaya bercintamu . . . . . . . . . . . . . ..
Gayamu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Datang dan pergi tak menentu . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Sungguh membuat ku semakin merindu . . . . . . . . . . . ..
Sungguh membekas di jantung hati ku . . . . . . . . . . . . ..
Sungguh melekat di relung jiwa ku . . . . . . . . . . . . . . . .
Akhirnya hanya satu yang keluar dari mulut ku . . . . . . . .
I love uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu uuuuuuuuuuuuuuuu..
Kau pun datang dan pergi begitu cepat berlalu . . . . . . ..
Belum sempat ku bertanya . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . .
Kaupun tlah lewat meninggalkan ku . . . .. . . . . . . . . . . .
Tak sempat ku memelukmu meski hanya dalam khayalku
Kau pun tlah menghilang bagai hantu . . . . . . . . . . . . . .
Sungguh luar biasa gaya bercintamu . . . . . . . . . . . . . ..
Gayamu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Datang dan pergi tak menentu . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Sungguh membuat ku semakin merindu . . . . . . . . . . . ..
Sungguh membekas di jantung hati ku . . . . . . . . . . . . ..
Sungguh melekat di relung jiwa ku . . . . . . . . . . . . . . . .
Akhirnya hanya satu yang keluar dari mulut ku . . . . . . . .
I love uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Aku bukan hanya tak pantas tuk di Cintai
Kaki Cintaku telah patah
Tangan Cintaku pun seolah tak berdaya
Meski hanya tuk sekadar mengangkat sehelai kapas
Andai aku burung
Mungkin sayap sayapku pun telah patah
Patah oleh hempasan Sang Cinta
Sungguh
Langkahku gontai
Seakan lemas lunglai tiada daya
Tuk meneruskan perjalanan menapak jalan cita cita
Akan sebuah harapan Cinta
Dari seorang Gadis Pujaan Hati nun jauh di sana
Yang aku pun tak tau
Sebenarnya Siapa Diri mu
Karena yang kutau hanyalah
Senyum mu telah menebar Pesona Cinta
Yang aku sungguh tak sanggup tuk menolak Cinta mu..
Tangan Cintaku pun seolah tak berdaya
Meski hanya tuk sekadar mengangkat sehelai kapas
Andai aku burung
Mungkin sayap sayapku pun telah patah
Patah oleh hempasan Sang Cinta
Sungguh
Langkahku gontai
Seakan lemas lunglai tiada daya
Tuk meneruskan perjalanan menapak jalan cita cita
Akan sebuah harapan Cinta
Dari seorang Gadis Pujaan Hati nun jauh di sana
Yang aku pun tak tau
Sebenarnya Siapa Diri mu
Karena yang kutau hanyalah
Senyum mu telah menebar Pesona Cinta
Yang aku sungguh tak sanggup tuk menolak Cinta mu..
Menemukan Bukti Cinta Sejati
Beribu malam dengan sejuta mimpi tlah ku lalui
Beribu angan dan berjuta harap tlah ku tanam dalam hati
Beribu upaya dan berjuta do'a tlah ku da'imi
Akhirnya ku temukan sebuah jawab akan tanya ku selama ini
Akhirya pula ku tlah temukan tambatan hati ku kini
Yang selama ini ku nanti dan ku cari
Dalam perjalan Cinta Sejati
Kau Sang Kekasih Pujaan Hati
Rasa ini tak kan ku biarkan mati
Karena sesungguhnya aku berjanji
Kaulah yang Terkasih
Kaulah yang ku nanti
Kau lah Sang Dewi
Yang seolah ku tak bisa hidup tanpamu demi sebuah arti
Karena kau tak bisa ku tepis dari ranah mimpi
Yang selalu membayang dan mengikuti ku setiap hari..
Beribu angan dan berjuta harap tlah ku tanam dalam hati
Beribu upaya dan berjuta do'a tlah ku da'imi
Akhirnya ku temukan sebuah jawab akan tanya ku selama ini
Akhirya pula ku tlah temukan tambatan hati ku kini
Yang selama ini ku nanti dan ku cari
Dalam perjalan Cinta Sejati
Kau Sang Kekasih Pujaan Hati
Rasa ini tak kan ku biarkan mati
Karena sesungguhnya aku berjanji
Kaulah yang Terkasih
Kaulah yang ku nanti
Kau lah Sang Dewi
Yang seolah ku tak bisa hidup tanpamu demi sebuah arti
Karena kau tak bisa ku tepis dari ranah mimpi
Yang selalu membayang dan mengikuti ku setiap hari..
Sang Cinta Sejati
Terhenyak seketika
Seolah berhenti detak jantung q
Sesaat tatkala q dengar suara teriakan dari langit
Yang menyebut nama q
Meski seolah terdengar sayu
Namun pasti kau panggil q dengan suara merdu
Seiring dengan nada dan alunan lagu rindu
Kau ucapkan I love u
Entah siapa sebenarnya dirimu
Meski q tak tau pasti
Namun q yakin kaulah Sang Cinta Sejati
Di balik sebuah misteri
Kau berusaha menampakkan diri
Namun penuh hati hati
Karena q tau
Kau tak mau terjerat oleh cinta yang tak pasti.
Seolah berhenti detak jantung q
Sesaat tatkala q dengar suara teriakan dari langit
Yang menyebut nama q
Meski seolah terdengar sayu
Namun pasti kau panggil q dengan suara merdu
Seiring dengan nada dan alunan lagu rindu
Kau ucapkan I love u
Entah siapa sebenarnya dirimu
Meski q tak tau pasti
Namun q yakin kaulah Sang Cinta Sejati
Di balik sebuah misteri
Kau berusaha menampakkan diri
Namun penuh hati hati
Karena q tau
Kau tak mau terjerat oleh cinta yang tak pasti.
Ketika Ku Menanti Hadir Mu
Malam ini ku ingin mencoba
Melukis bias cahaya temaram malam
Menjadi wujud wajah manis ayu mu
Terbelai mesra berada di pangkuan ku
Di bawah bias bias sinar Sang Rembulan
Yang meski sedikit redup karena Sang Waktu
Namun karena dahsyatnya getar getar Rindu ku pada mu
Kau pun tetap kan hadir meski hanya dalam bayang semu ku
Wahai Sang Malam
Ijinkan aku memetik angin mendawaikan lagu rindu
Buat Sang Kekasih Pujaan Hati ku
Dengan pesona keindahan Teluk Cinta ku
Seiring detak detak jantung ku
Sungguh telah memperjelas Rindu ku terhadap mu
Hingga kompas hati ku pun ikut bersenangdung syahdu
Menanti hadir mu di sisi ku
Oh My Dear Love . . . .
I miss You . . . .
Melukis bias cahaya temaram malam
Menjadi wujud wajah manis ayu mu
Terbelai mesra berada di pangkuan ku
Di bawah bias bias sinar Sang Rembulan
Yang meski sedikit redup karena Sang Waktu
Namun karena dahsyatnya getar getar Rindu ku pada mu
Kau pun tetap kan hadir meski hanya dalam bayang semu ku
Wahai Sang Malam
Ijinkan aku memetik angin mendawaikan lagu rindu
Buat Sang Kekasih Pujaan Hati ku
Dengan pesona keindahan Teluk Cinta ku
Seiring detak detak jantung ku
Sungguh telah memperjelas Rindu ku terhadap mu
Hingga kompas hati ku pun ikut bersenangdung syahdu
Menanti hadir mu di sisi ku
Oh My Dear Love . . . .
I miss You . . . .
Misteri Cinta
Lama sudah ku telusur bingkai kehidupan ini
Namun yang ku rasa . . . . . . . . . . . . . . . . .
Tak selama saat ku menelusuri bingkai kehidupan Cinta
Semakna dengan panorama langit yang ungu
Sungguh sebuah misteri kelam penuh kabut hitam pekat
Yang sungguh seolah aku buta tak dapat melihat apa
Dengan sejuta pesona surgawinya yang ku temui
Namun juga berjuta makna kengerian luka pahit neraka
Aku rasa dalam setiap detak detak jantung relung hati ku
Cinta . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Tetaplah sesuatu yang misteri
Dalam kasat mata dan fikir ku
Berbunga dalam angan dan khayal
Namun pedih perih bertumpang tindih dalam rasa
Terlebih . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Saat saat ku menanti hadir mu nyata
Dalam dekap dan peluk kerinduan ku akan dirimu.
Namun yang ku rasa . . . . . . . . . . . . . . . . .
Tak selama saat ku menelusuri bingkai kehidupan Cinta
Semakna dengan panorama langit yang ungu
Sungguh sebuah misteri kelam penuh kabut hitam pekat
Yang sungguh seolah aku buta tak dapat melihat apa
Dengan sejuta pesona surgawinya yang ku temui
Namun juga berjuta makna kengerian luka pahit neraka
Aku rasa dalam setiap detak detak jantung relung hati ku
Cinta . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Tetaplah sesuatu yang misteri
Dalam kasat mata dan fikir ku
Berbunga dalam angan dan khayal
Namun pedih perih bertumpang tindih dalam rasa
Terlebih . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Saat saat ku menanti hadir mu nyata
Dalam dekap dan peluk kerinduan ku akan dirimu.
Menghormatimu Sahabat
Semburat rasa hatiku
Terpana kasat mataku
Tergetar seluruh tubuhku
Melihat para sahabatku
Tersenyum mesra menyambutku
Wahai Sang Surya penerang hidupku
Kau limpahkan begitu besar Cinta Kasihmu untukku
Kau berikan sahabat sahabat terbaik buatku
Yang selalu menanti dan merindukan kehadiranku
Sungguh ku mengucap syukur pada Mu.
Terpana kasat mataku
Tergetar seluruh tubuhku
Melihat para sahabatku
Tersenyum mesra menyambutku
Wahai Sang Surya penerang hidupku
Kau limpahkan begitu besar Cinta Kasihmu untukku
Kau berikan sahabat sahabat terbaik buatku
Yang selalu menanti dan merindukan kehadiranku
Sungguh ku mengucap syukur pada Mu.
Sadar Akan Siapa Dirinya
Andai saja aku adalah malaikat . . . .
Mungkin ku takkan punya rasa sedih dan duka
Andai aku Iblis pun . . . .
Mungkin ku takkan punya rasa khawatir dan resah
Karena Malaikat maupun Iblis tak memiliki Rasa Hati akan Cinta
Namun aku hanyalah insan biasa
Yang penuh dengan kelemahan dan kekurangan
Yang sarat dengan ketidaksempurnaan
Yang sesak dengan ketiadaberdayaan
Maafkan aku Kasih . . . .
Maafkanlah aku . . . .
Wahai Sang Pujaan Hati . . . .
Mungkin ku takkan punya rasa sedih dan duka
Andai aku Iblis pun . . . .
Mungkin ku takkan punya rasa khawatir dan resah
Karena Malaikat maupun Iblis tak memiliki Rasa Hati akan Cinta
Namun aku hanyalah insan biasa
Yang penuh dengan kelemahan dan kekurangan
Yang sarat dengan ketidaksempurnaan
Yang sesak dengan ketiadaberdayaan
Maafkan aku Kasih . . . .
Maafkanlah aku . . . .
Wahai Sang Pujaan Hati . . . .
Hentikan Tangis Mu Kasih
Teriris Rasa Hati ku
Saat kau meratap di keheningan malam
Di tengah sunyi senyapnya nafas kehidupan
Di antara nyawa nyawa insan pecinta rasa kasih
Di antara ruh ruh para pemuja cinta dan keindahan
Lukisan angin ku pun di wajah Sang Rembulan
Menjadi suram bak kabut gelap di tengah badai pasir yang menghempas
Wahai Kekasih Simpanan Hati ku
Meski hanya kau dan aku yang tau
Meski dalam hatimu kau masih meragu
Namun saat itu dan saat ini pun
Sang Bintang tlah menjadi saksi
Sang Hamparan Lagit Biru pun juga menjadi saksi
Semilir angin Sang Bayu pun juga menjadi saksi
Bahwa Rasa Hati mu dan Rasa Hati ku telah menyatu
Maka betapa seakan tersayat sayat sembilu
Dinding kalbu ku kau gores gores dengan tetes tetes Air Mata mu
Yang satu persatu menetes jatuh membasah ke bumi Cinta mu
Yang begitu Tajamnya menyilet kulit Cinta ku
Yang begitu Runcingnya menghujam menusuk Jantung Jiwa ku
Yang begitu sakitnya Merobek Robek Dada Kasih Sayang ku kepada mu
Wahai Sang Kekasih Pujaan ku
Hentikan Tangis mu Sayank
Hapuslah Air Mata duka mu untuk ku
Demi Cinta ku yang tak kan pernah meninggalkan mu
Meski Kau masih meragu pada ketulusan Cintaku Padamu..
Saat kau meratap di keheningan malam
Di tengah sunyi senyapnya nafas kehidupan
Di antara nyawa nyawa insan pecinta rasa kasih
Di antara ruh ruh para pemuja cinta dan keindahan
Lukisan angin ku pun di wajah Sang Rembulan
Menjadi suram bak kabut gelap di tengah badai pasir yang menghempas
Wahai Kekasih Simpanan Hati ku
Meski hanya kau dan aku yang tau
Meski dalam hatimu kau masih meragu
Namun saat itu dan saat ini pun
Sang Bintang tlah menjadi saksi
Sang Hamparan Lagit Biru pun juga menjadi saksi
Semilir angin Sang Bayu pun juga menjadi saksi
Bahwa Rasa Hati mu dan Rasa Hati ku telah menyatu
Maka betapa seakan tersayat sayat sembilu
Dinding kalbu ku kau gores gores dengan tetes tetes Air Mata mu
Yang satu persatu menetes jatuh membasah ke bumi Cinta mu
Yang begitu Tajamnya menyilet kulit Cinta ku
Yang begitu Runcingnya menghujam menusuk Jantung Jiwa ku
Yang begitu sakitnya Merobek Robek Dada Kasih Sayang ku kepada mu
Wahai Sang Kekasih Pujaan ku
Hentikan Tangis mu Sayank
Hapuslah Air Mata duka mu untuk ku
Demi Cinta ku yang tak kan pernah meninggalkan mu
Meski Kau masih meragu pada ketulusan Cintaku Padamu..
Langganan:
Komentar (Atom)